CIAMIS-Penolakan terhadap aksi anarkis dalam sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang kini ditangani Mahkamah Konstitusi (MK) terus bergulir di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Ciamis dan Pangandaran. Beberapa tokoh agama, pemuda hingga dewan pendidikan secara tegas menyatakan menolak segala bentuk aksi anarkis dan kerusuhan selama sidang Mahkamah Konstitusi (MK) digelar. \"Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, jangan sampai melanggar aturan dan hukum. Kita tunggu saja hasil dari MK,\" ajak Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Kabupaten Ciamis KH Wawan As Arifin. Senada ungkapkan Dewan Pendidikan Ciamis H Nunuh Nurjaman. Dirinya menuturkan ada yang lebih penting yakni menciptakan persatuan dan kesatuan sesama masyarakat. \"Kita jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa mengganggu stabilitas keamanan. Sah-sah saja berbeda pilihan, tapi tentunya kita harus kembali bersatu. Tidak perku gontok-gontokan. Kalau kita menghargai demokrasi, tentu saja siapapun yang terpilih kita harus hormati,\" tuturnya. Begitupun Wakil Ketua DPD KNPI kabupaten Pangandaran Imat Rohimat Resdiana. Pihaknya menyatakan pemuda di Pangandaran menolak aksi anarkisme. \"Menolak aksi kerusuhan yang dilakukan siapapun, dan mengajak warga Kabupaten Pangandaran, khususnya para pemuda Pangandaran untuk tidak mudah terprovokasi dan ikut dalam aksi-aksi yang didalangi oleh siapapun,\" tegasnya. (rdh/rls)
Sengketa Pilpres MK, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Ciamis-Pangandaran Tolak Anarkis
Sabtu 15-06-2019,14:33 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :