Ramai-ramai Menyoal Open Bidding Kadisdik

Senin 17-06-2019,20:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Penyegaran jabatan akan dilakukan Pemerintah Kota Cirebon dalam waktu dekat. Dari empat rencana open bidding, posisi kepala dinas pendidikan yang paling jadi sorotan. Banyak pihak menilai, ada muatan lain terkait pengosongan posisi kadisdik. Ketua Forum Tenaga Honorer Sekolah Swasta (FTHSS), Dede Permana SSos menyebutkan, secara normatif penyegaran jabatan tersebut merupakan hak prerogatif walikota. Sehingga sah-sah saja bila memang perlu mengganti kadisdik. Namun patut dipertanyakan evaluasi mendalam yang dilakukan. Sejauh mana kinerja dan prestasi kepala jabatan tersebut. \"Evaluasi ini harus dilihat dan dipikirkan kembali dengan tolak ukur prestasi dan kinerja selama ini. Coba pikirkan lagi,\" katanya kepada Radar Cirebon. Menurutnya, hingga saat ini sejak jabatan kadisdik diduduki oleh Drs H Jaja Sulaeman MPd kinerjanya baik. Ia dapat memberikan perlindungan mulai dari sekolah TK, SD, hingga SMP. Ia juga mengakomodir dan memperjuangan sekolah negeri, juga mampu merangkul swasta.  \"Menurut saya prestasi kadisdik saat ini sudah sangat baik, dapat mengayomi dan merangkul baik sekolah negeri maupun swasta,\" katanya. Meski begitu, bila penyegaran akan tetap dilakukan, Dede berharap pemerintah bisa memperhitungkan penggantinya. Karena untuk jabatan yang berkaitan dengan sumber daya manusia seperti kesehatan dan pendidikan memerlukan ruang tersendiri yang memang pakarnya. \"Saat mengganti dengan yang baru belum tentu akan lebih baik. Setidaknya kalau memang diganti harus disesuaikan dengan spesialisnya di bidang ini,\" tandasnya. Pemerhati pendidikan Kota Cirebon, Prof Dr H Adang Jumhur MAg meminta walikota mempertimbangan masukan dari berbagai pihak. Guru Besar IAIN Syekh Nurjati yang intens mengikuti perkembangan dunia pendidikan ini menilai, posisi kepala dinas pendidikan tidak memiliki urgensi untuk dibuka lewat mekanisme open bidding. Sulit juga dicari pembenarannya, apalagi kalau walikota menghendaki kabinet yang dibentuk berdasar visi misi, juga menjawab tantangan Kota Cirebon dalam empat tahun ke depan. “Kepemimpinan Pak Jaja sudah baik. Kalaupun perlu, cukup dievaluasi,” kata Adang. Ia menilai, beberapa hajatan besar disdik dapat dilalui dengan baik. Termasuk pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Tidak ada lagi kisruh seperti yang lalu. Disdik, dalam pengamatannya sudah dalam kondisi kondusif dan sangat tinggi rasa kebersamaan dan kekeluargaannya. Ini bisa dilihat dari hubungan kepala sekolah, guru dan staf. “Saya kira, Pak Jaja bisa mengayomi, bisa menjadi mediator atas apa yang diaspirasikan bawahan untuk disampaikan kepada pemerintah,” katanya. Berkarir asli dari dunia pendidikan, Adang meyakini Jaja mempunyai kemampuan menahkodai disdik. Buktinya, dibawah kepemimpinannya, mengajukan sebuah inisiatif raperda kependidikan. Raperda ini sudah diuji ke publik dan sedang diproses untuk menjadi perda. Peraturan ini diajukan sebagai pengganti Perda 6/2007. Karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Dalam berbagai kesempatan, dirinya juga menyimak keinginan banyak warga pendidikan khususnya kepala sekolah dan guru di Kota Cirebon, agar Jaja diberikan kesempatan untuk menyelesaikan program yang sudah berjalan. Dikhawatirkan, bila ada pergantian, program ini tidak bisa dijalankan optimal oleh penggantinya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait