Zonasi PPDB Sesuai Kedekatan Rumah Siswa dengan Sekolah

Rabu 19-06-2019,21:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON- Sejak 17 Juni, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk SMA/SMK mulai dibuka. Ribuan calon siswa lulusan SMP/MTs sederajat didampingi orang tua umumnya sudah mendaftar ke sekolah tujuan. Seperti tahun yang lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menerapkan sistem zonasi, jalur prestasi dan perpindahan kerja orang tua. Kepala Cabang Disdik Wilayah X Jabar Dra Hj Dewi Nurhulaela MMPd menuturkan, untuk Kota Cirebon sendiri dibagi tiga zonasi sekolah. Zona A untuk SMA Negeri 1, 2 dan 6, Zona B SMA Negeri 4, 5 dan 7, serta Zona C SMA Negeri 3, 8 dan 9. Pembagian zona ini, menurutnya, bertujuan untuk mengetahui pilihan dan mempermudah calon siswa mendaftar ke sekolah terdekat dengan rumahnya. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan calon siswa mendaftar ke sekolah yang bukan masuk zonasinya. \"Calon siswa diberikan kesempatan untuk mendaftar pada zonanya sebanyak dua sekolah, dan satu sekolah di luar zonanya,\" kata Dewi. Pihaknya juga belum mendapatkan data pasti berapa calon siswa yang sudah mendaftar. Apalagi data rinci mengenai berapa siswa dari jalur prestasi dan lainnya. Pasalnya, aplikasi PPDB online hanya bisa dibuka oleh panitia PPDB tingkat provinsi di Bandung. Nantinya, sistem akan meranking secara otomatis, berdasarkan koordinat terdekat antara rumah calon siswa dengan sekolah. Jadi berapapun yang mendaftar, akan diseleksi oleh aplikasi kemudian hasilnya akan terlihat, sesuai dengan daya tampung siswa atau rombel sekolah tersebut. Sampai Selasa (18/6) sore, ada beberapa kendala yang ditemui. Salah satunya adalah pemadam listrik, tapi pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyiapkan genset ditiap sekolah. Sehingga gangguan hanya beberapa menit saja. \"Kita sudah koordinasi dengan PLN terkait pasokan listrik dan pihak Telkom sebagai penyedia jaringan,\" terangnya. Dewi juga membandingkan sebelum dan sesudah pemberlakuan sistem zonasi. Bila sebelumnya sekolah favorit mendapatkan input siswa yang memiliki nilai UN tinggi. Sekarang tiap sekolah mendapatkan kesempatan sama menerima siswa yang mempunyai kompetensi beragam. Kemudian dulu guru sekolah favorit memberikan pengajaran dengan kompetensi yang tinggi, kini semua guru mendapatkan tantangan yang sama dalam mengembangkan kompetensi siswanya. Dari segi lulusan, dulu sekolah favorit menghasilkan lulusan siswa dengan nilai relatif tinggi, sekarang sekolah bermutu dapat dilihat secara objektif melalui input yang heterogen. Ada beberapa yang menjadi acuan dari semangat sistem zonasi ini. Menurut Dewi sistem ini mendekatkan siswa dengan lingkungan sekolah. Adanya peningkatan akses pendidikan, dihasilkan siswa yang heterogen. Dan mendukung pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM). \"Zonasi ini mendukung penguatan pendidikan karakter dan dari sisi pengajar dapat meningkatkan kapasitas guru. Untuk transparansi, sistem ini juga menghilangkan praktek jual beli kursi dan pungutan liar,\" pungkasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait