SEJUMLAH maskapai mengaku siap untuk mengoperasikan kebijakan pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung) ke BIJB Kertajati, Majalengka. Pihak maskapai pun memperkirakan tidak ada biaya tambahan operasional penerbangan. Sehingga, kemungkinan tidak ada perbedaan tarif tiket yang dibebankan kepada penumpang. Direktur Niaga Air Asia Indonesia, Rifai Taberi menyebut, secara umum pihaknya telah memperhitungkan kemungkinan adanya perbedaan biaya operasional penerbangan yang muncul sebagai imbas dari pemindahan penerbangan luar Jawa menggunakan pesawat bermesin jet ke BIJB. Namun, sejauh ini perbedaannya tidak terlalu signifikan. “So far, tidak ada tambahan (biaya operasional) apa-apa. Jadi, tarif kemungkinan relatif sama, kecuali pada momen-momen tertentu. Seperti lebaran kemarin, tarifnya pasti lebih mahal,” ujarnya. Air Asia sendiri hanya memindahkan satu rute luar Jawa dari Bandung ke Kertajati, yakni ke Denpasar. Rute internasional tujuan Malaysia dan Singapura tetap dilayani di Bandara Husein Sastranegara. Pihaknya akan menjajaki kemungkinan pembukaan rute internasional di Kertajati, dengan orientasi market turis dan wisata dengan cakupan wilayah Cirebon. “Penumpang (internasional) kita kan banyaknya turis, mereka lebih senang visit ke Bandung. Jadi, masih dilayani di sana. Tapi kita akan lakukan assessment untuk melihat potensial market turis di Cirebon. Kalau bagus (potensinya) ya kenapa nggak?” ujarnya. Managing Director Lion Air Grup, Daniel Putut mengaku, jika kebijakan ini sudah ditetapkan, tentu maskapainya harus siap menjalankan konsekuensi dari kebijakan tersebut. Pihaknya pun tidak khawatir dengan kemungkinan turunya animo penumpang ketika terbang dari Kertajati, mengingat saat ini okupansi penerbangan Lion Grup di Bandara Husein mencapai 80 persen. “Mau nggak mau kita harus siap untuk ini, karena sudah kebijakan. Nggak ada (kekhawatiran), kita harus optimis,” paparnya. (azs)
Kategori :