Baru Panen Harga Terjun Bebas, Petani Garam Terpaksa Menjual Rp300/kg sampai Rp500/kg

Sabtu 22-06-2019,12:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON–Harga garam krosok di tingkat petani terjun bebas. Jika pada saat musim penghujan kemarin harga garam bsia mencapai Rp1.200 sampai dengan Rp1.500, kini harga garam hanya berkisar antara Rp300 sampai dengan Rp500 perkilogramnya. Padahal saat ini, belum banyak wilayah yang bisa memproduksi garam karena rata-rata petani garam di beberapa daerah di Kabupaten Cirebon baru mulai mempersiapkan lahan garapannya. Salah seorang petani garam Roidi bahkan mengaku saat ini ia sudah beberapa kali panen. Produksinya pun bagus karena panas matahari stabil. Namun yang membuat ia tak habis fikir, saat ini harga garam sejak panen pertama setelah libur panjang musim penghujan justru anjlok drastis. “Sebelumnya itu bisa sampai Rp1.000 lebih per kilogramnya. Bahkan ada yang jual sampai Rp1.500. Saya sudah dua kali panen jual per kilogramnya terpaksa hanya Rp300. Ada juga temen petani yang bisa jual mentok di Rp500. Ini sangat jauh dan tidak ketemu dengan ongkos produksi,” keluh Roidi. Dijelaskan Roidi, anjloknya harga garam tersebut dikarenakan minimnya permintaan, sehingga sampai dengan saat ini masih sedikit bakul atau pembeli langsung yang membeli garam ke petani. “Di sini biasanya banyak bakul, kita tinggal jual begitu garam naik ke jalan. Tapi sampai saat ini belum ada bakul. Permintaan turun. Kita terpaksa jual murah, karena butuh uang untuk menutup biaya garapan,” imbuhnya. Roidi pun khawatir jika nanti harga garam di saat produksi tidak bisa tinggi. Maka seterusnya harga garam akan tetap murah dan membuat petani garam dalam posisi sulit. “Sekarang saja begitu murah. Apalagi nanti. Padahal sekarang masih sepi yang produksi. Kalau stok melimpah khawatirnya lebih murah lagi. Petani garam nanti yang rugi. Idealnya itu harga garam harus di atas Rp1.000. Jika sudah di angka itu maka aman, kita bisa sedikit menabung,” jelasnya. Sementara itu, Aktivis Cirebon Timur Rizky Pratama kepada Radar Cirebon mengatakan harus ada intervensi Pemkab Cirebon atau instansi terkait lainnya untuk membantu petani garam mengatasi persoalan ini. “Kalau kondisi sekarang saja begini, maka tak ada jaminan harga akan membaik.  Harus ada proteksi dari dinas atau Pemkab Cirebon. Petani- petani lokal kita kan tidak bisa jual ke PT Garam, karena kualitasnya kan di bawah standar PT Garam,”ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait