Ada Sistem SKS, Siswa SMAN 2 Cirebon Bisa Lulus Lebih Cepat

Minggu 23-06-2019,10:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Tahun ini menjadi tahun keempat bagi SMAN 2 Cirebon  menerapkan sistem SKS kepada para siswanya. Ya, sistem KBM yang sama dengan yang diterapkan di perguruan tinggi tersebut sudah direalisasikan SMAN 2 Cirebon sejak lama. Kepala SMAN 2 Cirebon, Totong Muslihat N menngatakan, hal tersebut dimaksudkan untuk menghargai keinginan para siswanya yang ingin cepat lulus. Sama dengan konsep perkuliahan, bagi siswa yang ingin mengambil kelas atas bisa mengikuti kelas bersama kakak kelasnya. Perubahan sistem yang sudah berlangsung lama ini diakuinya selama ini mendapatkan respons yang baik. \"Karena saya pribadi ingin menghargai siswa yang ingin cepat lulus. Dengan konsep belajar menggunakan sistem SKS, para siswa yang ingin segera menyelesaikan sekolahnya bisa mengambil kelas atas bersama kakak kelasnya,\" tuturnya. Apakah sistem SKS ini apakah berlaku juga untuk para siswa yang memiliki kekurangan nilai? Sama halnya dengan dunia perkuliahan, jika nilai masih kurang maka siswa dapat mengikuti kelas bawah bersama dengan adik-adik kelasnya. \"Kalaupun yang nilainya kurang atau bahkan jelek kami persilahkan untuk ikut kelas bawah dengan adik kelasnya,\" ucapnya. Bukan tanpa alasan, sejauh ini konsep yang dicanangkannya tersebut berhasil membiasakan para siswa untuk menghadapi dunia perkuliahan. Sehingga di SMAN 2 Cirebon tidak mengenal anak yang tidak naik kelas. Mengingat bisa diperbaiki dengan mengikuti kelas bawah. Begitu juga yang ingin lulus cepat. \"Tapi kami juga tidak menghendaki jika mengikuti kelas bawah sampai 3 tahun,\" ungkapnya. Untuk itu, setiap tahunnya SMAN 2 Cirebon menargetkan satu kelas siswa diisi sebanyak 34 siswa dari jumlah 36 siswa yang semestinya. Dijelaskan Totong, hal tersebut dimaksudkan jumlah 2 kursi kosong di masing-masing kelas tersebut untuk para siswa yang ingin mengikuti kelas bawah maupun kelas atas. \"Setiap tahunnya kami sisakan 2 bangku kosong untuk anak-anak yang ingin ikut kelas atas maupun kelas bawah. Jadi biarpun satu kelas jumlah murid 34 orang jumlahnya tetap 36 orang mengingat dua bangku kosongnya diisi oleh yang ingin ikut kelas percepatan,\" ujarnya. Dikatakannya, konsep KBM dengan sistem SKS memiliki plus minus jika dibandingkan dengan kelas akselerasi. \"Karena konsep ini tidak perlu dengan IQ sekian seperti konsep akselerasi,\" tambahnya. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait