Dilema Parkir di Pusat Kota Cirebon

Selasa 25-06-2019,13:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Penempatan titik parkir badan jalan sudah waktunya dikaji ulang. Keberadaannya menggerus daya tampung jalan secara signifikan. Lantaran longgarnya aturan, bermunculan pula parkir liar. Yang memanfaatkan dilema warga  dalam urusan parkir. Maunya dekat. Alasannya: Cuma sebentar. Setiap harinya, kawasan ini selalu padat. Baru lengang saat pertokoan tutup. Hatam (35), salah satu juru parkir yang bertugas mengatur di sebagian ruas Jl Pekiringan. Masalah di ruas ini adalah parkir ganda. Lantaran tingginya animo pengunjung pertokoan, sementara daya tampung parkirnya tak memungkinkan. Dia kerap menyarankan kepada pengandara untuk tidak parkir ganda. Tapi, pengendara memaksa dengan berbagai macam alasan. “Bilangnya cuma sebentar,” ucap Hatam kepada Radar Cirebon, belum lama ini. Tak hanya itu, pengendara juga tak mau parkir jauh-jauh dari toko yang akan dituju. Alasannya, barang yang dibeli banyak. Kalau sudah begitu, juru parkir tak bisa menolak. Hatam saja, setiap hari bisa memarkir lebih dari 100 kendaraan. Itu belum juru parkir lainnya. Penghasilannya sekitar Rp100 ribu per hari. Dari penghasilan itu, dia membayar retribusi kepada pemerintah rata-rata Rp10 ribu/hari. Busthoni (30), petugas parkir lainnya menyarankan, selain pengawasan rutin juga perlu ada penambahan lahan parkir. Dengan kondisi saat ini, lahan parkir yang ada di bahu jalan saja tidak cukup menampung kendaraan pengunjung toko di kawasan Pekiringan.“Di sini kan banyak toko, lahan parkir bahu jalan tidak cukup menampung. Perlu ada lahan parkir lagi,” ulasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait