Nyaman Beribadah di Masjid Ash Shamad

Jumat 28-06-2019,22:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Umumnya masjid dibangun dengan  beton dan kayu. Tapi yang ini berbeda. Masjid Ash Shamad namanya. Lokasinya di Jalan Suratno, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan. Penggunaan material bambu ternyata memberikan kesan yang sangat berbeda. Pemrakarsa pembangunan Masjid Ash Shamad Ir Watid Syahriar menjelaskan, bambu dipilih sebagai material utama bangunan masjid dengan komposisi sampai 75 persen. Dari segi arsitekturnya juga mempertimbangkan kearifan lokal. Mengapa bambu? Watid menerangkan, bila sepenuhnya memakai kayu sudah ada di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, bata sudah ada Masjid Merah Panjunan. “Mungkin inilah satu-satunya masjid di Cirebon yang memakai bambu pada bangunannyam,” katanya kepada Radar Cirebon. Masjid yang berdiri diatas lahan seluas 300 meter persegi ini, bisa dilihat dari dinding, pintu, plafon, tiang penyangga semuanya dari bambu. Tak ketinggalan untuk pengganti genteng dipakailah atap bambu yang dilapisi oleh ijuk, bertujuan agar menangkal panas dan membuat ruangan dalam masjid menjadi sejuk. Ketika membangun masjid pada empat tahun lalu, sejumlah pohon besar tetap dibiarkan. Kerindangan pohon dapat memberikan kesejukan jamaah masjid ini. Anggota DPRD Kota Cirebon ini juga menjelaskan, untuk mengikat satu bambu dengan bambu lainnya tidak menggunakan paku. Tapi dengan tali sintetis seperti rotan, dari segi estetika ini akan menambah keindahan dan kesan rapih. Selain itu, lantai halaman masjid terbuat dari batu alam, sedangkan di dalam masjid alasnya dari marmer. Untuk mempercantik masjid, ada aksesoris berupa lampu dan kaligrafi terbuat dari kulit kerang buatan Cirebon. Mengenai bambu yang digunakannya, adalah jenis bambu betung yang didatangkannya langsung dari Kabupaten Majalengka. Karena dikenal mempunyai struktur kuat dan tahan lama. \"Mudah-mudahan masjid ini bisa membawa jamaah agar lebih nyaman dan khusyuk beribadah,\" pungkasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait