Stunting di Majalengka Masih Tinggi

Sabtu 29-06-2019,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA – Untuk mencegah terjadinya stunting (gizi kronis) pada anak keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH), dijalin sinergitas program antara Dinas Kesehatan Majalengka dengan Modul Kesehatan dan Gizi FDS/P2K2 PKH di Puskesmas Kasokandel, kemarin. Kegiatan itu dihadiri Kepala Dinas Sosial Gandana Purwana, Kabid Linjamsos, Kasi Jamsos, Korkab, supervisor, Programer Kesehatan dan Gizi Dinas Kesehatan, kepala desa dan aparat, 11 Pendamping Sosial dan KPM PKH Khusus yang hamil dan mempunyai balita sebanyak 30 orang. Supervisor PKH Kabupaten Majalengka Agus Badru Tamam mengakui, tingkat stunting di Kabupaten Majalengka cukup tinggi. Sehingga perlu diadakan kegiatan sinergitas untuk memberikan pemahaman kepada KPM PKH yang sedang hamil dan mempunyai balita, tentang pentingnya kesehatan diri dan lingkungan serta mengetahui asupan gizi yang baik untuk mencegah terjadinya stunting. Agus Badru juga mengatakan bahwa PKH bukan hanya memberikan bantuan tunai, tetapi KPM PKH juga wajib mengikuti kegiatan FDS/P2K2 yang dilaksanakan satu bulan satu kali. Kadinsos Gandana Purwana menambahkan, dana bantuan yang diperoleh oleh penerima PKH harus dibelanjakan sesuai dengan peruntukan. Tidak dibelikan untuk hal-hal yang lain seperti rokok, kuota pulsa atau lainnya yang tidak bermanfaat. Eka Triyani slekau Kabid Linjamsos menerangkan, kegiatan sinergitas ini sangat baik untuk mencegah stunting terhadap anak KPM PKH. Serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pendamping PKH, yang nantinya bisa disampaikan kembali kepada KPM binaan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergantian. Pertama didilakukan Pendamping Sosial Eva Gustaviana membawakan modul kesehatan dan gizi. Setelah itu dilanjutkan pemateri dari Dinas Kesehatan Revi yang membahas stunting pada anak. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait