IPW: Penembak Tito Kei Berdarah Dingin, Terlatih dan Profesional!

Senin 03-06-2013,08:47 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Kasus penembakan di Indonesia, khususnya di Jakarta, bukanlah hal baru. Setiap saat kasus penembakan selalu muncul. Kasus penembakan yang paling spektakuler adalah kasus Nazaruddin yang akhirnya melibatkan sejumlah orang penting. Sementara itu, kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), dalam kasus penembakan terhadap Tito Kei ada tiga hal yang patut dicermati. Pertama, penembaknya berdarah dingin. Dalam situasi ramai dan siang hari, bahkan orang-orang Tito ada di sekitar TKP, penembak tetap mampu melakukan eksekusi seakan tanpa ada rasa takut. Kedua, ungkap Neta, penembakannya sangat terlatih. Hal ini terlihat dari dua tembakan yang dilempaskannya mengenai sasaran yang mematikan, padahal tembakan tersebut dilepaskannya sambil berjalan. Ketiga, lanjutnya, penembaknya sangat profesional. Hal ini terlihat dari cepatnya penembak melakukan aksinya sehingga kawan-kawan Tito atau warga yang ada di sekitar TKP tidak sempat memburunya. \"Artinya, sebelum melakukan eksekusi tersangka sudah melakukan survei secara matang, sehingga dia bisa menghitung waktu, kapan muncul, dari mana muncul dan kemana harus melarikan diri agar tidak tertangkap massa,\" kata Neta tadi pagi (3/6). Ketiga indikasi ini, masih kata Neta, harus dicermari polisi untuk mengungkap kasus penembakan ini. Dari ketiga indikasi ini bisa terlihat siapa sesungguhnya pelaku, apakah dia seorang pembunuh bayaran yang dibayar untuk menghabisi korban atau pelakunya kalangan preman yang menjadi musuh bebuyutan korban. \"Tapi melihat ketiga indikasi tadi sepertinya pelaku bukanlah dari kalangan preman. Sebab pelaku begitu terlatih dan profesional. Jika indikasi ini benar, bukan mustahil aksi-aksi serupa akan kembali terjadi dan meneror kalangan keluarga Kei,\" ungkap Neta, sambil meminta polisi segera mengusut dan mengungkap pelaku penembakan tersebut agar teror penembakan tidak terus merebak dan meresahkan masyarakat. [ysa/jpnn]

Tags :
Kategori :

Terkait