Ternyata Satu Awak Heli MI-17 TNI AD yang Hilang di Pegunungan Papua Warga Kabupaten Cirebon

Rabu 03-07-2019,11:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Ada warga Cirebon di Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang di pegunungan Papua, beberapa hari lalu. Ia adalah Serka Suriyatna Wijaya Kusuma. Pihak keluarga setiap saat memantau perkembangan proses pencarian. Doa terus dipanjatkan, semoga Suriyatna dan lainnya ditemukan selamat. Eroh terus menangis jika mengingat Yatna, panggilan sehari-hari cucu kesayangannya; Serka Suriyatna Wijaya Kusuma. Wanita 75 tahun itu begitu terpukul setelah mendapat kabar bahwa Yatna merupakan salah satu penumpang heli MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di pegunungan Papua. Doa-doa agar sang cucu kesayangan selamat dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga tak henti meluncur dari mulutnya. Dia mengaku sampai tak bisa tidur memikirkan nasib cucu dari anak pertamanya tersebut. “Saya kaget, keluarga tak ada yang menyangka. Gak ada firasat apa-apa. Tiba-tiba dapat kabar dari cucu yang lain kalau Yatna kecelakaan naik helikopter. Sampai sekarang belum ketemu. Mudah-mudahan selamat dan bisa kumpul lagi,” ujarnya saat ditemui Radar Cirebon di rumahnya di Desa Curug Kulon, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon. Meski jarang bertemu dengan Yatna, Eroh mengaku sejak sekolah Yatna tidak pernah nakal ataupun menyusahkan orang tua. Yatna dikenal baik dan mudah bergaul. Orang tua Yatna sendiri menurutnya pernah menjadi kuwu di desa setempat. “Dulu sekolahnya di STM Pelayaran Mundu. Anaknya rajin. Kalau bapaknya dulu jadi kuwu,” imbuhnya. Pertemuan terakhir Eroh dengan Yatna terjadi pada momen lebaran kemarin. Saat itu, menurut Eroh, Yatna pulang kampung bersama istri dan anak perempuannya yang berumur sekitar 5 tahun. “Pas lebaran kemarin Yatna datang ke rumah. Tidak lama. Datang sama anak dan istrinya naik mobil. Di Cirebon kurang lebih dua hari terus pulang lagi ke Semarang,” jelasnya. Yatna sendiri menikah dengan istrinya yang merupakan warga Sulawesi. Pertemuan Yatna dengan sang istri karena dulu Yatna pernah berdinas di Sulawesi. Saat ini keluarga Yatna tinggal di Semarang. “Punya rumah di Semarang karena dinas di sana. Sudah jadi warga sana juga. Tapi kalau lahir dan besar sampai lulus sekolah ya di sini,” bebernya. Ada cerita yang tak bisa dilupakan Eroh jika mengingat Yatna. Cucunya tersebut pernah menjadi pembicaraan warga sekampung karena melakukan hal yang tidak biasa. Sekitar dua tahun lalu, menurut Eroh, Yatna pernah pulang kampung dengan beberapa temannya menggunakan helikopter. Helikopter tersebut mendarat di lapangan sepak bola. “Itu kejadiannya dua tahun lalu. Pernah pulang naik helikopter. Warga sini sampai geger dan gak nyangka kalau itu anaknya Pak Kuwu yang bawa helikopter. Waktu itu Yatna bawa sepeda motor buat bapaknya,” kenang Eroh. Saat ini, menurut Eroh, keluarga inti dari Yatna yang terdiri dari orang tua dan adik sudah berangkat ke Semarang dan menunggu informasi lebih lanjut terkait proses pencarian di Papua. Dia sendiri sebenarnya ingin ikut tapi fisiknya sudah tidak kuat lagi. “Kalau sehat sih mau ikut. Sudah tua takut malah ngrepotin. Mending nunggu rumah di sini. Kan rumah juga gak ada siapa-siapa, jadi saya yang nungguin,” ungkapnya. Di akhir pembicaraan, Eroh pun tak lupa meminta doa dari seluruh masyarakat agar cucunya tersebut dan teman-temannya bisa ditemukan dalam kondisi selamat dan secepatnya bisa berkumpul lagi dengan keluarga. “Minta doanya, semoga semua bisa ditemukan selamat,” ucapnya. Seperti diketahui, Heli MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 membawa 12 penumpang beserta kru itu hilang kontak sejak 28 Juni 2019. Heli hilang di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Ketika itu helikopter milik TNI AD itu terbang ke Okbibab untuk mengirimkan logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. Adapun nama awak helikopter yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna Wijaya Kusuma, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul. Sedangkan para penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana. Hingga kemarin, proses pencarian belum membuahkan hasil. Hari ini, Rabu (3/7), rencananya tim gabungan akan menurunkan pesawat yang memiliki teknologi pendeteksi panas dan logam untuk membantu pencarian. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait