Gebang Krisis Air Bersih, Kecamatan Gegesik Mulai Tata Gilir Air

Rabu 03-07-2019,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

 CIREBON-Warga Blok Balong Desa Gebang Ilir masih kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka meminta ada solusi jangka panjang, sehingga peristiwa seperti saat ini, tidak terus-terusan terjadi di kemudian hari. Perangkat Desa Gebangilir, Novi saat ditemui Radar Cirebon mengatakan, yang bisa dilakukan pemdes dengan support Pemkab Cirebon melalui BPBD, hanya bersifat membantu dan masih belum cukup untuk meng-cover seluruh kebutuhan masyarakat. \"Kalau warga itu kan maunya tidak terulang lagi. Mereka minta solusi biar tidak seperti ini terus. Syukur-syukur, ada solusi jangka panjang. Karena kalau setiap kemarau seperti ini, kasihan warga. Apalagi kalau kemaraunya panjang,\" ujarnya, Senin (2/7). Namun demikian, pihak pemdes menurut Novi, mengapresiasi bantuan dan support dari Pemkab Cirebon yang sudah secara rutin membantu pendistribusian air bersih untuk warga Desa Gebangilir. \"Sebenarnya jaringan PDAM sudah ada. Namun warga sebagian bukan dari kalangan mampu. Ini yang buat dilema. Sementara, jika musim kemarau sumur warga kering,\" imbuhnya. Sementara itu, Danops BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan menuturkan, dari data yang dihimpun BPBD, saat ini di Blok Balong Desa Gebangilir, terdapat sekitar 218 KK atau sekitar 1.090 jiwa. Kekeringan yang terjadi saat ini membuat 109 unit rumah terdampak kekeringan. \"Kita distribusikan air bersih untuk warga yang terdampak. Oleh karena itu, mohon kiranya untuk wilayah dan desa terdampak kekeringan agar mengirimkan permohonan distribusi air bersih,\" ungkapnya. MULAI TATA GILIR AIR Sementara itu, tata gilir air dari Bendungan Rentang menuju Kecamatan Gegesik tengah berlangsung sejak Selasa kemarin (2/7) hingga Jumat (5/7). Pasokan air diprioritaskan di Desa Jagapura Kulon, Jagapura Kidul dan Jagapura Wetan. Mengenai tata gilir tersebut, telah melalui kesepakatan bersama antara Forum Kuwu Gegesik dan unsur pendukung lainnya. Sehingga, mereka melakukan pemantauan langsung di pintu-pintu air yang menuju wilayah Kecamatan Gegesik. Mendapat prioritas, karena tiga desa Jagapura belum melakukan semai padi akibat tidak adanya pasokan air karena tergolong wilayah yang paling hilir. “Sekarang (kemarin, red) ada koordinasi dengan PSDA. Per hari Selasa kemarin, atau tadi pagi jam 6 (kemarin, red) ada gelontoran air selama tiga hari ke depan atau sampai Jumat, jam 6 pagi sudah normal kembali. Jadi ada gelontoran air untuk 3 desa. Desa Jagapura Kidul, Kulon, dan Wetan,” ujar Kepala Desa Bayalangu Lor, Firman kepada Radar Cirebon, Selasa (2/7). Firman menambahkan, desa lain di Kecamatan Gegesik telah melakukan tanam padi. “Jadi, tiga desa Jagapura sendiri yang sampai sekarang belum nyebar padi. Air mengalir dari bendungan rentang diprioritaskan ke tiga desa itu. Desa Bayalangu dan lima desa di Gegesik 80 persen sudah tanam,” ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citra Mandiri Desa Jagapura Kulon, menyurati unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Pelayanan Sumber Daya Air (PSDA) Kumpul Kwista Gegesik. Tujuannya, untuk mengutamakan tata gilir air di wilayah yang memang dalam keadaan darurat seperti Jagapura Kulon. “Kami mohon kepada kepala UPTD PSDA agar mengutamakan dan mengedepankan tata gilir air yang memang dalam keadaan darurat. Seperti Desa Jagapura Kulon ini yang luas lahan pertaniannya mencapai 500 hektar,” ujar Ketua Gapoktan Kecamatan Gegesik, H Uug Kujaeni SS. (dri/ade)  

Tags :
Kategori :

Terkait