INDRAMAYU - Rencana pemekaran Kabupaten Indramayu memasuki babak baru. Yakni penentuan lokasi calon ibu kota daerah persiapan Kabupaten Indramayu Barat (Inbar). Tim Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung yang ditugaskan Pemkab Indramayu untuk melakukan kajian sekaligus menetapkan calon ibu kota daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Inbar, melakukan survei lapangan, Senin (1/7). Tim beranggotakan 10 orang yang dipimpin Nandang Alamsah Deliamor melakukan cek lokasi calon ibu kota Inbar di empat kecamatan, yakni Kandanghaur, Gabus Wetan, Haurgeulis dan Kroya. Dalam setiap kunjungan, mereka beraudensi dengan para Kuwu maupun tokoh masyarakat setempat. Panitia Pembentukan Kabupaten Indramayu Barat (PPKIB) turut mendampingi. Selain wawancara, tim LPPM Unpad juga turun langsung meninjau lokasi-lokasi yang sebelumnya direkomendasikan menjadi calon ibu kota Inbar untuk melihat secara langsung kesiapan infrastruktur dan penunjang lainnya. “Ini baru tahap awal, menentukan kira-kira dari 10 kecamatan yang akan dijadikan daerah persiapan ini, kecamatan mana yang katakanlah berpotensi menjadi untuk menjadi calon ibu kota. Semuanya diteliti,” jelas Tim Leader, Nandang Alamsah Deliamor. Dijelaskan Nandang, kajian yang dilakukan meliputi berbagai faktor, mulai dari kondisi geografis, kesesuaian dengan tata ruang, ketersediaan lahan, sosial, budaya, sejarah, politik, keamanan, aksesibilitas dengan melihat keterjangkauan peta. “Nanti ada metode lain, termasuk cek dan ricek. Kuantitaif dan kualitifnya seperti wawancara dan kesepakatan dengan tokoh masyarakat,” terangnya. Untuk diketahui, tim yang sudah bekerja selama dua bulan dalam mengkaji pemekaran Kabupaten Indramayu sekaligus menetapkan calon ibu kota daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Indramayu Barat (Inbar), merupakan para ahli dari Unpad. Mereka mempunyai pengalaman panjang dalam melakukan kajian pemekaran daerah khususnya di provinsi Jawa Barat, di antaranya Bandung Barat, Sukabumi dan Pangandaran. (kho)
Kategori :