70 Persen Data Center XL Axiata Diakuisisi Perusahan Singapua

Kamis 04-07-2019,12:29 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

SINGAPURA-Princeton Digital Group (PDG), investor, pengembang dan operator infrastruktur internet berbasis di Singapura yang didukung oleh Warburg Pincus, telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 70% kepemilikan pada portofolio bisnis layanan Data Center PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia saat ini, XL Axiata memiliki lima Data Center berkualitas tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan patungan yang dinamakan Princeton Digital Group Data Centre, akan mendukung eksistensi strategis PDG di Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025[1]. Perusahaan Joint Venture ini akan menjadi operator Data Center dengan kemampuan bertumbuh secara signifikan untuk melayani perusahaan hyperscalers, unicorn domestik, korporasi, dan perusahaan telekomunikasi. \"Kami sangat senang dapat bermitra dengan XL Axiata dalam bisnis patungan ini. PDG bermaksud untuk memperbesar kapasitas Data Center yang sudah ada serta membangun satu Data Center hyperscale di akhir tahun ini. Dengan investasi lanjutan tersebut Joint Venture ini akan menjadi pemimpin pasar di Indonesia serta salah satu operator Data Center terbesar di Asia Tenggara,” kata Rangu Salgame Chairman dan CEO Princeton Digital Group. Bagi PDG, lanjuta Rangu, tujuan perusahaan patungan untuk meningkatkan kompetensi dalam infrastruktur internet global guna membangun portofolio pan-Asian multi-billion digital infrastructure. Sementara Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menuturkan perusahaan menyambut baik jalinan kemitraan ini dengan PDG. \"Pengetahuan dan sepak terjang kami pada industri telekomunikasi, dikombinasikan dengan keahlian dan pengalaman yang luas dari tim PDG di bidang telekomunikasi dan teknologi global, menjadikan entitas baru ini, sebagai mitra pilihan untuk para penyedia layanan digital berskala besar dan perusahaan multinasional yang secara pesat memperluas operasi mereka di Indonesia dan di kawasan Asia,\" tuturnya. Ekonomi digital Indonesia akan mendominasi Asia Tenggara pada tahun 2025 seiring meningkatnya nilai pasar sebanyak tiga kali lipat mencapai 100 miliar dolar AS dari sebelumnya 27 miliar dolar AS pada tahun 2018. Penyedia layanan public cloud global seperti Alibaba Cloud, Amazon Web Services, dan Google Cloud telah membangun beberapa hub strategis di pasar. Pusat Data adalah tulang punggung pertumbuhan fenomenal ini. Di seluruh Asia Tenggara, pasar layanan Pusat Data akan mengalami kemajuan besar dengan lebih dari dua kali lipat nilainya dalam empat tahun ke depan. Menurut Technavio, pasar layanan Pusat Data di wilayah ini akan tumbuh stabil pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 14 persen selama periode 2017 hingga 2021. (rdh/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait