KPw BI Cirebon Gulirkan Program PSBI

Kamis 04-07-2019,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Pencapaian inflasi IHK nasional, Jawa Barat dan Kota Cirebon pada Juni 2019 masih terjaga dalam kisaran sasaran inflasi nasional 3.5% ±1%. Inflasi Kota Cirebon pada bulan Juni 2019 tercatat 0,15% (mtm). Nilai tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan Jawa Barat sebesar 0,48% (mtm) dan inflasi Nasional 0,55% (mtm). Kepala KPw BI Cirebon, M Abdul Majid Ikram menuturkan, pencapaian inflasi yang rendah ini merupakan hasil kerja sama dan koordinasi yang baik dari para anggota TPID. Tidak hanya Kota Cirebon, namun juga sewilayah Ciayumajakuning. Koordinasi dan kerja sama yang baik ini, layak untuk dipertahankan. \"Hal tersebut tak lain agar pencapaian target inflasi Ciayumajakuning di masa yang akan datang dapat terus terjaga dalam sasaran inflasi nasional,\" tuturnya kepada Radar Cirebon, Rabu (3/7). Sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama yang baik tersebut, dan masih dalam suasana bulan Syawal, KPw BI Cirebon menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi TPID Ciayumajakuning di Pondok Pesantren Madinatunnajah Kuningan beberapa waktu lalu. Ponpes Madinatunnajah Kuningan sendiri merupakan salah satu penerima Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam cakupan program pengembangan ekonomi pesantren. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia memberikan perhatian khusus bagi perkembangan ekonomi syariah, khususnya yang berbasis pesantren di lima wilayah Kota/Kab Ciayumajakuning. Dalam kegiatan tersebut, secara simbolis pihaknya menyerahkan tiga bantuan PSBI yaitu bantuan dana untuk pengembangan sarana edukasi dan wisata syariah Ponpes Madinatunnajah Kuningan senilai Rp56.900.000,00, bantuan dana untuk sarana pengelolaan sampah Yayasan Ponpes KHAS Kempek senilai Rp47.000.000,00, dan bantuan dana Integrated Farming Ponpes Al Mukminien Indramayu senilai Rp113.000.000,00. Pihaknya berharap, bantuan yang diberikan dapat menjadi stimulus bagi perkembangan ekonomi pesantren. \"Dukungan dan bimbingan yang dilakukan Bank Indonesia diharapkan akan dapat membuka peluang dan wawasan santri di ponpes untuk mengembangkan kapasitas dirinya, sehingga dapat mengubah lingkungan menjadi lebih bermanfaat,\" paparnya. Sementara itu, turut hadir pula Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda MSi dan Kepala Departemen Ekonomi Syariah (DEKS) Kantor Pusat Bank Indonesia, Suhaedi. Dalam sambutannya, Wabup Kuningan, M Ridho Suganda MSi menyampaikan apresiasinya setiap upaya Bank Indonesia beserta dinas dan instansi yang tergabung dalam TPID Ciayumajakuning. Sehingga, pencapaian inflasi dan stabilitas harga pangan dapat terus terjaga. Sementara itu, Kepala DEKS, Suhaedi mengatakan, terkait dengan ekonomi syariah yang saat ini berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, maka pondok pesantren sebagai pusat pendidikan dan kegiatan agama Islam dapat dijadikan sebagai sarana bagi pengembangan ekonomi syariah. Untuk itu, Bank Indonesia memberikan perhatian khusus baik melalui regulasi maupun program sosialnya untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah di pesantren. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait