Giliran Harga Cabai Rawit Melonjak

Sabtu 06-07-2019,06:43 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Harga cabai rawit di pasar terus melonjak hingga melampaui harga cabai merah, Kamis (4/7). Seperti terpantau di Pasar Kepuh Kuningan, harga cabai rawit kini sudah mencapai Rp65.000. Bahkan di tingkat eceran, harga cabai rawit bisa mencapai Rp70.000 per kilogram. Harga tersebut melebihi harga cabai merah yang masih di kisaran Rp60.000 hingga Rp65.000 per kilgram. \"Kenaikan harga cabai rawit juga sama seperti cabai merah, karena banyak petani yang gagal panen akibat kemarau. Tetapi sejak beberapa hari terakhir ini harga cabai rawit kenaikannya cukup melejit, dari sebelumnya Rp55.000 jeda tiga hari langsung jadi Rp65.000 per kilogram,\" ungkap petugas pemantau harga dari Disperindag Arisman kepada Radar, kemarin. Dikatakan Arisman, melonjaknya harga cabai rawit dan cabai merah tersebut sudah berlangsung sekitar dua pekan terakhir. Setelah sempat turun menjadi Rp35.000 per kilogram pada sekitar sepekan setelah Lebaran lalu, musim kemarau menjadikan harga bumbu dapur tersebut kembali meroket. \"Beruntung kenaikan harga tidak terjadi pada komoditas sayuran lain seperti bawang merah, bawang putih, kol, kentang dan wortel yang sekarang kondisinya masih stabil. Sama halnya dengan daging ayam, sapi dan telur saat ini sudah kembali normal setelah sempat naik pada musim Lebaran kemarin,\" ujar Arisman. Meroketnya harga cabai rawit dan cabai merah tersebut ternyata banyak dikeluhkan para ibu rumah tangga terutama para pedagang masakan atau kuliner. Pasalnya, mahalnya harga cabai praktis berdampak pada kelangsungan usaha mereka yang tak bisa lepas dari bahan baku utama sambal tersebut. \"Biasanya saya beli cabai merah 2 kilogram setiap hari untuk kebutuhan sambal di warung nasi saya. Kalau harganya sudah naik dua kali lipat seperti sekarang, saya bingung harus jualannya gimana. Pelanggan banyak yang komplen sambalnya hanya sedikit atau kurang pedas, tapi bagaimana lagi,\" ujar Encang salah satu pemilik warung nasi saat berbelanja di Pasar Kepuh. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait