Kondisi Terkini Rahmah usai Jalani Operasi Pemisahan Kembar Siam

Sabtu 06-07-2019,10:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Operasi besar harus dijalani Rahmah Rizqiyyanah Az-zahra. Masa kritis telah dilalui. Senyumnya mengantarkan bahagia untuk siapa saja yang mengetahui bagaimana bayi yang terlahir kembar siam ini bisa bertahan. Sesekali Rahmah tersenyum. Ia mungkin belum mengerti apa yang baru saja dialaminya. Kurang lebih dua minggu dalam masa kritis dan menjalani perawatan di ruang PICU Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati. Pascaoperasi pemisahan kembar siam pada 20 Juni 2019 lalu, kini kondisi kesehatannya membaik. Hal ini bukan saja menggembirakan kedua orang tua dan keluarganya, tapi juga seluruh perawat, tim dokter, dan manajemen RSD Gunung Jati. Direktur RSD Gunung Jati dr Bunadi mengatakan, Rahmah memang anak yang luar biasa. Kemajuan pascaoperasi di luar dugaan semua dokter yang menanganinya. Mulai dari dicopotnya alat ventilator sampai saat ini belajar merangkak hanya dalam hitungan minggu. Disebutkan Bunadi, kini Rahmah sudah bisa setengah duduk dengan posisi 45 derajat. Dan sudah diberikan makanan pendamping ASI secara oral. Artinya asupan makanan langsung lewat mulut, tidak lagi memakai selang. “Tiap kemajuan kami laporkan ke tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya dan mereka langsung memberikan respons dan arahan selanjutnya,” kata Bunadi kepada Radar, Jumat (5/7). Baca: https://www.radarcirebon.com/bayi-kembar-siam-di-rsd-gunung-jati-hari-ini-dibedah-tim-ahli-dari-rsud-dr-soetomo-surabaya.html https://www.radarcirebon.com/bedah-kembar-siam-kasus-ke-99-yang-ditangani-tim-ahli-rsud-dr-soetomo-surabaya.html https://www.radarcirebon.com/4-jam-operasi-kembar-siam-rahmah-selamat-rahimah-tak-tertolong.html https://www.radarcirebon.com/pasca-operasi-ada-kemajuan-rahmah-bayi-kembar-siam-sudah-bisa-menangis.html https://www.radarcirebon.com/selamat-dokter-tita-yang-mengoperasi-bayi-kembar-siam-diangkat-pns.html Bunadi menuturkan, arahan yang dimaksud adalah posisi Rahmah disesuaikan dengan usia pasien yang baru 8 bulan. Bila sudah bisa duduk dan merangkak, tetap perlu diperhatikan dan diawasi. Pasalnya Rahma selama ini dempet dengan saudaranya. Jadi posisinya disesuaikan. Dengan dilakukan fisioterapi untuk latihan duduk. Latihan dan fisioterapi ini baik dimulai dari sekarang. Mengingat luka bekas operasi pemisahan sudah mulai membaik. Dan agar tidak kaku, karena Rahmah mulai dari lahir hingga operasi pemisahan keleluasaan bergeraknya terbatas. “Kami semua yang ada di RSD Gunung Jati merasa senang dengan kondisi Rahmah ini. Tapi untuk bisa pulang dalam waktu dekat ini belum kami putuskan. Karena perlu kajian lebih lanjut dengan semua tim dokter,” ungkap Bunadi. Sementara ketua tim dokter RSD Gunung Jati yang menangani operasi pemisahan bayi kembar, dr Taufan Prasetya SpA mengatakan pemberian nutrisi sudah bisa dilakukan langsung sesuai umurnya. Semua tindakan yang invasif sudah diminimalkan, tinggal wound care atau penyembuhan luka di bagian kulit. Secara keseluruhan kondisi Rahmad sudah berangsur membaik. Sudah mulai coba diet lunak (bubur susu) dan susu formula. Obat-obatan yang diberikan sudah seluruhnya lewat mulut. “Untuk perawatan luka masih terus dilakukan oleh tim bedah anak dan bedah plastik. Rehabilitasi pascaoperasi masih tetap dalam pantauan tim rehabilitasi medik RSD Gunung Jati. Alat infus dan obat-obatan suntik sudah stop. Ini suatu kemajuan yang di luar dugaan kami,” tandas Taufan Prasetya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait