Bandara Kertajati Mulai Ramai, Ekonomi Majalengka Bergeliat, UMKM Gembira

Sabtu 06-07-2019,14:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA-Pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat, Majalengka belum genap sepekan. Namun, perubahannya sangat dirasakan para pelaku UMKM yang membuka lapak di area BIJB. Para pelaku usaha kecil menengah mulai merasakan dampak positif dari ramainya penerbangan di BIJB. Pemilik kantin Chuanki Raos H Dani Mulyana menyebutkan dirinya bersyukur karena kini lapaknya mulai ramai. Dikatakan, beberapa bulan lalu, kantinnya sangat sepi pengunjung. “Dengan banyaknya jadwal penerbangan, kini kondisinya sudah cukup ramai,” jelasnya. Seorang pegawai kantin Chuanki Raos Dadan Badruzaman menyebutkan kantinnya mulai buka jam 08.00 hingga pukul 19.00 WIB. Sejak adanya pengalihan penerbangan dari Bandung suasana BIJB semakin ramai. “Alhamdulilah pengunjung naik 200 persen dan kami juga tambah karyawan,” ujarnya. Diakui Dadan, pihaknya menggunakan kompor listrik untuk menunjang usahanya. Karena pegelola BIJB melarang penggunaan kompor gas. Disebutkannya harga cuanki yang dijualnya cukup murah hanya Rp 25 ribu. Selain aneka mi dan cuanki, pihaknya juga menyediakan minuman dan aneka oleh-oleh makanan yang menarik seperti dodol dan lainnya. “Kami bersyukur dengan adanya BIJB ini karena kami bisa bekerja meskipun pegawai di kantin,” ujar Dadan. Terpisah, Koordinator Majalengka Mart Asep Rahmat Effendi menyebutkan para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Majalengka berharap bisa memliki ruang untuk memasarkan produknya di kawasan BIJB. Diakuinya Majalengka Mart merupakan pusat jajanan dan oleh-oleh Majalengka yang didirikan berkat inisiasi pelaku program yang terdiri dari LKM, UPK, dan fasilitator sejak PNPM Mandiri Perkotaan dan sekarang direalisasikan Kotaku. Menurutnya ada ribuan UKM di Kabupaten Majalengka yang kesulitan memasarkan produk.\"Majalengka Mart sebagai simpul jaringan usaha dan sarana pengembangan usaha untuk pengembangan usaha kelompok yang berkelanjutan,\" beber Asep. (ara) Namun, perubahannya sangat dirasakan para pelaku UMKM yang membuka lapak di area BIJB. Para pelaku usaha kecil menengah mulai merasakan dampak positif dari ramainya penerbangan di BIJB. Pemilik kantin Chuanki Raos H Dani Mulyana menyebutkan dirinya bersyukur karena kini lapaknya mulai ramai. Dikatakan, beberapa bulan lalu, kantinnya sangat sepi pengunjung. “Dengan banyaknya jadwal penerbangan, kini kondisinya sudah cukup ramai,” jelasnya. Seorang pegawai kantin Chuanki Raos Dadan Badruzaman menyebutkan kantinnya mulai buka jam 08.00 hingga pukul 19.00 WIB. Sejak adanya pengalihan penerbangan dari Bandung suasana BIJB semakin ramai. “Alhamdulilah pengunjung naik 200 persen dan kami juga tambah karyawan,” ujarnya. Diakui Dadan, pihaknya menggunakan kompor listrik untuk menunjang usahanya. Karena pegelola BIJB melarang penggunaan kompor gas. Disebutkannya harga cuanki yang dijualnya cukup murah hanya Rp 25 ribu. Selain aneka mi dan cuanki, pihaknya juga menyediakan minuman dan aneka oleh-oleh makanan yang menarik seperti dodol dan lainnya. “Kami bersyukur dengan adanya BIJB ini karena kami bisa bekerja meskipun pegawai di kantin,” ujar Dadan. Terpisah, Koordinator Majalengka Mart Asep Rahmat Effendi menyebutkan para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Majalengka berharap bisa memliki ruang untuk memasarkan produknya di kawasan BIJB. Diakuinya Majalengka Mart merupakan pusat jajanan dan oleh-oleh Majalengka yang didirikan berkat inisiasi pelaku program yang terdiri dari LKM, UPK, dan fasilitator sejak PNPM Mandiri Perkotaan dan sekarang direalisasikan Kotaku. Menurutnya ada ribuan UKM di Kabupaten Majalengka yang kesulitan memasarkan produk.\"Majalengka Mart sebagai simpul jaringan usaha dan sarana pengembangan usaha untuk pengembangan usaha kelompok yang berkelanjutan,\" beber Asep. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait