Sutopo Purwo Nugroho. Namanya dikenal sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia selalu memberikan informasi saat bencana terjadi di Indonesia. Apa pun yang jadi pertanyaan wartawan, dia jawab.
Sutopo aktif memberikan informasi terkait bencana, baik yang skala kecil maupun besar. Dia menyampaikan berita-berita bencana lewat media sosial atau mengirim pesan instan di aplikasi bertukar pesan.
Twitter jadi salah satu media Sutopo menjelaskan bencana yang terjadi di Indonesia. Sebelum meninggal, ia memposting terakhir 15 Juni 2019. Tercatat 214.000 akun menjadi follower atau pengikutnya di situs mikroblogging itu.
https://twitter.com/Sutopo_PN/status/1139702130569166850 Dia juga rajin mengirimkan rilis pers ke banyak kontak yang mayoritas adalah wartawan. Sutopo dikenal informatif oleh para pewarta. Dia selalu berusaha menjawab pesan atau telepon wartawan yang bertanya soal bencana. Juru bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu, 7 Juli 2019. Febri mengatakan sosok Sutopo adalah pribadi yang telah memotivasi banyak orang, termasuk KPK. Secara pribadi, Febri belajar dari Sutopo dalam hal menyampaikan informasi, baik kepada media maupun masyarakat. \"Saya pun belajar banyak dari Almarhum tentang pelaksanaan tugas dan pengabdiannya dalam penyampaian informasi yang dilakukan di BNPB,\" ucap Febri. Presiden Joko Widodo pun ingat betul dengan pesan yang sempat disampaikan Sutopoo. \"Kita kehilangan seorang yang hidupnya didedikasikan untuk orang banyak. Sebagaimana yang pernah ia sampaikan, \'Hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain\',\" kata Jokowi di akun Twitternya @jokowi, Minggu, 7 Juli 2019. Dalam unggahannya, Jokowi memasang foto saat mengundang Sutopo ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Oktober 2018. Kala itu, Widodo mengundangnya untuk bertatap muka. Suharsono Harso Saputro, ayahanda Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, bercerita impian mulia anaknya. Sutopo sejatinya ingin memberangkatkan haji kedua orang tuanya. \"Memang dia dulu bilang ke Bapak, \'Kalau nanti sewaktu-waktu sudah siap, akan saya naikkan haji ke Mekkah\'.\' Ya doakan saya siap kapan-kapan,\' kata saya,\" kata Suharsono di rumah duka, Kompleks Raffles Hills, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu, 7 Juli 2019. Suharsono mengatakan niat baik Sutopo itu disampaikan jauh sebelum almarhum menderita sakit kanker paru-paru. Hingga mengembuskan napas terakhir, niat Sutopo memberangkatkan haji orang tuanya belum sempat terwujud. Sutopo dan 17 Penghargaan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho semasa kariernya meraih sejumlah penghargaan. Pada 2018 hingga 2019 saja, dia menyabet 17 penghargaan \"Dedikasi Sutopo sebagai aparatur sipil negara yang berprestasi telah dibuktikan dengan beberapa penghargaan, baik untuk individu maupun untuk unit kerja yang dipimpinnya. Meski hampir semua penghargaan itu atas nama pribadinya, namun bagi Sutopo semua penghargaan itu ia didedikasikan untuk BNPB,\" kata Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu, 7 Juli 2019. Rita mengatakan almarhumah dalam menjalankan tugas selalu tampil dengan penuh totalitas dalam memberikan informasi kebencanaan. Dia mencontohkan ketika Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi pada 2018, yakni gempa beruntun di Nusa Tenggara Barat (NTB), gempa disusul tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah, dan tsunami senyap di Selat Sunda. (*)