Pasca Konfercab PDIP, Kursi Ketua DPRD Kuningan Goyang

Rabu 17-07-2019,04:34 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Pasca Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Kuningan di Pangandaran Minggu (14/7), gejolak di internal partai mulai muncul. Desas-desusnya, Rana Suparman bakal tidak lagi menjadi ketua DPRD Kabupaten Kuningan lantaran tidak direkomendasi sebagai ketua DPC PDIP. Sejak adanya perintah DPP PDIP agar DPD PDIP dan DPC PDIP segera menggelar konfercab, isu kurang sedap pun sempat menyeruak di Kabupaten Kuningan terkait keberlangsungan Rana Suparman di posisinya sebagai ketua DPC. Banyak pihak yang berpendapat DPP akan tetap mempercayakan kepemimpinan DPC PDIP Kuningan kepada Rana, meskipun pada Pemilu 2019 lalu PDIP kehilangan satu kursi di DPRD, dari 10 turun menjadi 9. Namun tak sedikit pula ada yang memprediksi kursi Ketua DPC PDIP Kuningan akan beralih kepada kader lain, yang saat itu muncul sejumlah nama yang diusulkan PAC, dari mulai Rana sendiri, Acep Purnama, Dede Sembada, Nuzul Rachdy, Tresnadi, serta sejumlah nama kader lainnya. Ternyata pada akhirnya DPP PDIP pun mempercayakan kepada Acep Purnama untuk memimpin PDIP di Kuningan 5 tahun ke depan. \"Selamat kepada Pak Acep yang kemarin telah direkomendasikan DPP PDIP sebagai Ketua DPC PDIP Kuningan 2019-2024. PDIP Kuningan ini memang kelihatan seksi dibahas publik saat momen tertentu, terutama konfercab. Kalau ketua DPC-nya Pak Acep, bisa jadi nanti ketua dewan-nya juga diusulkan diganti,\" kata Ade Ahmadi, pemerhati politik kepada Radar Kuningan. Namun, kata Ade, pergantian ketua DPRD bukanlah hal yang gampang, karena harus menempuh tahapan tertentu sesuai aturan yang ada. Hanya saja ia memandang pimpinan yang sedang berkuasa berwenang mengusulkan pergantian formatur dewan sebagaimana yang dikehendaki partai. \"Sebagai pemerhati politik, boleh saja kan kita memrediksi atau menduga-duga. Kan ini prediksi tidak asal-asalan, sesuai dengan kondisi politik yang biasa terjadi di internal partai, tidak hanya di PDIP, partai lain juga sama kayaknya,\" ujarnya. Ditanya siapa yang paling berpeluang jika benar posisi ketua DPRD terancam, Ade menjelaskan dalam politik penempatan posisi jabatan kader partai dalam posisi strategis biasanya dilihat dari track record kader yang bersangkutan. Namun bisa saja penempatannya ditentukan atau dilihat dari sudut pandang kedekatan secara struktural dengan pimpinan parpol, serta kedekatan emosional pun bisa menjadi penentu kebijakan. \"Kalau pendapat saya selama mengamati perpolitikan di Kuningan, jika dilihat dari kedekatan struktural partai, yang paling berpeluang menjadi ketua DPRD itu Pak Nuzul Rahdi. Dia kan sekretaris DPC sekarang, Pak Acep pasti akan mempertimbangkannya. Tapi secara kedekatan emosional, saya lihat Pak Acep memiliki kedekatan emosional dengan Desem, maka Desem (Dede Sembada) lebih berpeluang menurut saya,\" sebut Ade seraya mengatakan bisa saja Acep mempertahankan Rana dalam posisinya sebagai ketua DPRD Kuningan. Sementara itu, belum ada tanggapan resmi baik dari Rana, Desem maupun Nuzul terkait wacana pergantian Ketua DPRD Kuningan pasca Acep direkomendasi DPP menjadi Ketua DPC PDIP Kuningan Periode 2019-2024. Termasuk Rana pun belum memberikan tanggapan atas pergantian ketua DPC PDIP Kuningan yang kini beralih ke Acep Purnama. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait