Apa itu “Si Kumbang” Angin Kencang yang Landa Cirebon

Rabu 17-07-2019,21:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-Prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatolofi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Idzyin menganalisa fenomena ini.  Menurutnya, peningkatan kondisi kecepatan angin  hari ini dan beberapa hari kedepan di sebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signfikan di wilayah utara dan selatan garis ekuator. Ditambah dengan posisi matahari yang berada di utara ekuator. Hal ini mendukung terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah tersebut yang mencapai 998 hPa. Sedangkan di wilayah selatan mulai terbentuk pusat tekanan tinggi mencapai 1033 hPa. Dengan perbedaan tekanan yang cukup signifikan ini, berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di wilayah selatan ekuator. “Wilayah III Cirebon ini berada di selatan, dekat dengan pusat tekanan tinggi yang berada di daratan Australia,\" kata Faiz –sapaan akrab Ahmad Faa Idzyin-. Selain itu, ada faktor lokal lain yang cukup mempengaruhi, yakni Gunung Ciremai. Gunung menjadikan kecepatan angin semakin kuat di beberapa wilayah. Khususnya untuk kota/kabupaten Cirebon dinamakan Angin Kumbang. Diketahui, Angin kumbang adalah angin kencang tipe fohn yang bersifat panas dan kering. Angin fohn mempunyai banyak nama di Indonesia, salah satunya adalah angin kumbang. Penyebab terjadinya angin kumbang karena daerah bayangan hujan pada bagian atas pegunungan terdapat angin yang meluncur menuruni pegunungan tersebut dengan kecepatan tinggi. angin memiliki karakteristik jika turun 100 m maka suhunya naik 1 derajat celsius. jika angin itu sudah sampai bawah pegunungan maka angin itu akan kering dan panas. Angin panas itu adalah angin fohn yang sudah jadi. Angin Kumbang termasuk jenis Angin Fohn (Angin Jatuh) Angin Fohn adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginy lebih dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering , karena uap air sudah di buang pada saat hujan orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubunya terhadap serangan penyakit. https://twitter.com/BMKG_JATIWANGI/status/1052057380563775488?s=19 Proses Terjadinya Angin Fohn Angin Fohn terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang 30 derajat (baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang 10 derajat yang bertekanan minimum. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait