KNKT Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat Cessna di Sungai Cimanuk

Rabu 24-07-2019,08:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Perkembangan terkait jatuhnya pesawat latih di Indramayu disampaikan Danlanud Sugiri Sukani Letkol Pnb Arnold F Sitorus. Ia mengatakan dugaan sementara kecelakaan pesawat Cessna 172 PK-WUG milik PT Angkasa Aviation Academy School itu karena pesawat oleng lalu menabrak kabel listrik dan jatuh ke arah sungai. Sementara korban selamat, kata Arnold, adalah pilot Arthur Arfa (25). Dia juga sebagai siswa dengan status siswa Tingkat/Bar III Angkasa Aviation Academy. Atrhur beralamat di Banjarnegara, Jawa Tengah. Dari didiagnosa tim medis, Arthur menderita cervical trauma atau cidera tulang leher. Selasa pagi (23/7), sekitar pukul 08.00 WIB, ia dibawa oleh keluarga ke RSUD Tangerang untuk penanganan medis lebih lanjut. Sedangkan Muhammad Salman Alfarisi (24) meninggal dunia. Dia merupakan siswa Tingkat/Bar III Angkasa Aviation Academy. Korban tercatat sebagai warga Jl Durian Raya A2 No 19, Kecamatan Bugul Kidul, Pasuruan, Jawa Timur. Ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia. Tubuhnya ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat Selasa pagi (23/7) sekitar pukul 09.40 WIB. “Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari ini (Selasa, red) sekitar pukul 07.00 WIB tim Basarnas dan KNKT sudah di TKP untuk ikut melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Dan pada pukul 09.40 tim berhasil menemukan bangkai pesawat. Tak lama, juga ditemukan korban M Salman Alfarisi, sekitar 100 meter dari titik pesawat jatuh,” jelas Arnold. Sekitar pukul 09.50 WIB, tim melaksanakan evakuasi korban yang meninggal ke RS Bhayangkara Indramayu untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sementara bangkai pesawat akhirnya berhasil diangkat pada pukul 14.51 WIB oleh Tim SAR dan KNKT. “Atas bantuan semua pihak, kegiatan terlaksana dengan aman dan lancar,” kata Arnold. Pantauan Radar Indramayu, proses pencarian dan evakuasi itu melibatkan Polres Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, Brimob, Satpolair Direktorat Polair Polda Jabar, dan Basarnas, dan KNKT. Proses evakuasi bangkai pesawat dilakukan dengan hati-hati. Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki melalui Wakapolres Indramayu Kompol Fajar Windyadharma mengatakan pengangkatan bangkai pesawat dari dasar Sungai Cimanuk sempat mengalami kendala, terutama dalam mendatangkan alat berat. Meningat kondisi medan yang cukup jauh. \"Tapi alhamdulillah dapat berjalan dengan baik,” kata Fajar. Sedang untuk investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat, ia mengatakan sepenuhnya menjadi urusan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Kita tidak ke ranah itu (penyebab jatuhnya pesawat). Ada tim yang lebih ahli. Yang penting kita sudah membantu mengevakuasi korban, yang selamat atau korban yang meninggal. Termasuk mengevakuasi bangkai pesawat,” jelasnya. Sementara itu, Investigator KNKT Henry Poerborianto mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan pesawat secara keseluruhan. Dikatakan, investigasi masih pada proses pengumpulan data, sehingga pihaknya belum bisa memberikan gambaran pasti penyebab jatuhnya pesawat itu. “Teman-teman (pers, red) mohon bersabar. Yang pasti dalam waktu 1 bulan dari kejadian ini, KNKT akan mengeluarkan laporan awal,” ujarnya. Namun, dalam laporan awal, KNKT hanya mengeluarkan laporan yang isinya hanya faktual, yaitu hanya fakta kejadian tanpa analisis. Sedangkan perihal kerusakan pesawat, pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara terperinci. “Nanti pasti semua kerusakan apapun di pesawat ada di laporan KNKT, setelah pemeriksaan fisik. Yang jelas saat ini kita belum bisa detail soal apa saja kerusakan pada pesawat itu,” tukasnya. Sementara itu, setelah empat jam berada di Rumkit Bhayangkara Losarang, jenazah Muhammad Salman Alfarisi diserahkan ke pihak keluarga. Dengan mobil ambulans, jenazah diberangkatkan menuju Pasuruan, Jawa Timur. Hadir dan ikut menyaksikan acara serah terima jenazah tersebut Kepala Rumkit Bhayangkara Losarang AKBP drg Irwansyah, rekan-rekan sekolah dan keluarga korban serta KNKT. Seperti diberitakan, pesawat latih itu jatuh di Sungai Rambatan Cimanuk, Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Senin (22/7). Pesawat itu dioperasikan oleh sekolah penerbangan Angkasa Aviation Academy (AAA) yang ada di Bandara Cakrabuana, Penggung, Kota Cirebon. Saat hari kejadian, pesawat take off dari Bandara Cakrabuana, Penggung, pukul 13.58 untuk misi flight training area Indramayu. Latihan itu mutual flight training atau tanpa pendamping instruktur. Kemudian pukul 15.00 WIB pesawat lost contact dari Tower Bandara Kertajati. Dan pukul 15.50 WIB diketahui pesawat jatuh di area sungai. Dari keterangan saksi, pesawat jatuh ke sungai setelah menabrak kabel listrik. Pesawat itu lalu tenggelam ke dasar sungai. Detik-detik jatuhnya pesawat tersebut diketahui oleh Carinih, warga Desa Lamaran Tarung. Saat itu Carinih berada di sawah. Ia mendengar suara keras dan melihat ada pesawat oleng menabrak kabel listrik. Pesawat tersebut menuju ke arah sungai lalu terjatuh dan tenggelam. (gus/oni/kom)

Tags :
Kategori :

Terkait