TASIKMALAYA – Sebagai penduduk muslim terbesar di Indonesia, Provinsi Jawa Barat mempunyai potensi besar untuk memberdayakan masjid. Ditambah, infrastruktur dan sumber daya manusia pun menunjang. “Selain untuk syiar Islam, masjid di Jawa Barat harus jadi percontohan dalam pengelolaan yang profesional,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum usai membuka Pelatihan Manajemen Masjid Daarut Tauhid Peduli Priangan Timur di Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/8) lalu. Dia mengatakan, dewan kemakmuran masjid (DKM) juga harus jadi agen pembangunan yang mengedepankan nilai-nilai demokratis, moderat dan toleran terhadap keberagaman budaya dan agama. \"DKM harus mampu menghadirkan gagasan-gagasa baru dalam mewujudkan misi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar, yaitu menjadikan masjid sebagai pusat peradaban,\" katanya. Dijelaskan Uu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan sejumlah program dalam rangka membentuk manusia yang bertaqwa melalui peningkatan fungsi masjid, seperti Masjid Mengaji, English for Ulama, Satu Desa Satu Hafidz, Kredit Mesra, dan MTQ juara. \"Masjid masih menjadi katalisator bagi pembangunan di Jawa Barat,\" jelasnya. Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian Agama RI, terdapat 50.065 masjid, 38.062 musala, dan 8.428 pondok pasantren yang ada di Jawa Barat. (jun)
Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban
Senin 05-08-2019,23:00 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :