BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, (Jabar) Ridwan Kamil menghadiri pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Kota Bandung, Jumat (7/2). Berdasarkan surat keputusan Gubernur BI, Herawanto dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan BI Jabar yang baru.
Ridwan Kami berharap, sinergi dan kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) dengan BI Jabar bisa ditingkatkan. Apalagi, Jabar mendapatkan sejumlah prestasi di bidang ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan nilai investasi tertinggi di Indonesia.
\"Kami banyak prestasi tapi juga banyak pekerjaan rumah. Kalau prestasi, investasi kita no 1 selama 2 tahun berturut-turut. Lalu pertumbuhan ekonomi selalu di atas rata-rata nasional,\" kata pria yang biasa disapa Kang Emil usai pengukuhan.
Menurut Kang Emil, pekerjaan rumah ekonomi Jabar adalah inflasi dan isu pangan. Oleh karena itu, Kang Emil meminta Perwakilan BI Jabar di bawah kepemimpinan Herawanto untuk terus berupaya dalam penguatan ekonomi Jabar.
\"Kami pun meminta di era kepemimpinan yang baru, Pa Hera. Adanya kebutuhan dari Pemdaprov Jabar yaitu menerjemahkan bahasa statistiknya BI menjadi bahasa program yang konkret di lapangan untuk penguatan ekonomi,\" ucapnya.
\"Itu kalau dilakukan saya kira ini akan luar biasa. Kita akan selalu awas terhadap pergerakan ekonomi dunia dan nasional, tapi sigap karena paham bagaimana menerjemahkan kedalam kebijakan. Itu harapan saya di era kepemimpinan yang baru,\" imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, BI Jabar secara konsisten turut berkontribusi nyata dalam pembangunan Jabar.
\"Kalau kami dari Bank Indonesia seperti yang dikatakan Pa Gubernur tadi, intinya memang keberadaan kami, yang pertama adalah sebagai wujud nyata bahwa kami ingin juga berkontribusi nyata untuk pembangunan di wilayah Jawa Barat,\" kata Destry.
\"Mandat kami salah satunya adalah menjaga stabilisasi harga. Jadi bersama-sama dengan tim di Pemda Provinsi Jawa Barat kita sudah mempunyai tim pemantau inflasi daerah. Dan alhamdulillah kita bisa menjaga inflasi secara nasional juga relatif rendah. Termasuk inflasi di daerah,\" pungkasnya. (jun)