CIREBON-Kasus DBD di Kabupaten Cirebon hingga Februari 2020 terdapat 99 kasus dengan korban meninggal sebanyak 2 orang. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah 205 kasus dan korban meninggal sebanyak 5 orang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eny Suhaeni kepada radarcirebon.com. Dikatakan Eny, wabah penyakit musiman tersebut tidak jarang berujung pada kematian.
\"Korban DBD yang saat ini masih dirawat kebanyakan adalah usia produktif, sebanyak 45 persen. Fogging bukan satu-satunya cara dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Yang tidak kalah penting adalah dengan dilaksanakannya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui cara 3M,\" katanya.
Eny menuturkan, ada beberapa daerah rawan kasus Demam Berdarah di Kabupaten Cirebon. \"Daerah itu yakni Susukan Lebakan, Sindang Laut, Sedong, Ciwaringin, Kamarang, Pasaleman. Dua korban yang meninggal yakni 1 di Plumbon dan 1 di Pamekang Mundu. Sedangkan yang terbanyak penderita DBD yakni di Susukan Lebak sebanyak 13 orang,\" tuturnya.
Eni mengimbau masyarakat agar dapat melakukan gerakan PSN melalui 3M yakni, menguras tempat penampungan air, dan menutup tempat-tempat penampungan air.
\"Saya imbau juga masyarakat untuk menyingkirkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berkemungkinan menampung sisa-sisa air sehingga dapat menjadi tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk,\" pungkasnya. (rdh)