Sensus Online Terkendala Baca dan Tulis, Warga Minta Sosialisasi Lebih Masif

Kamis 27-02-2020,07:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pelaksanaan sensus penduduk belum merata diketahui warga. Jangankan online, informasinya banyak yang belum mengetahui. Di wilayah tertentu, banyak yang masih buta huruf.

Ketua RW 08 Kopi Luhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Suharja mengungkapkan, informasi terkait adanya sensus penduduk online belum diketahui masyarakat. Termasuk pelaksanaan sensus dengan surveyor yang rencananya dilakukan Juli nanti.

Padahal dia yakin, bila menggunakan sistem online banyak yang bisa dijangkau. Meski terkendala juga dengan masalah sumber daya manusia.

“Kalau di warga saya kan, banyak yang buta huruf karena ngga sekolah. Jadi HP juga ada yang punya, ada yang nggak. RT nya juga kadang ngga punya HP. Kendalanya itu. Malah ada RT juga nggak bisa baca, nggak bisa menulis,” ujar Suharja, kepada Radar Cirebon, Senin (24/2).

Suharja mengaku, tidak mengetahui apa itu sensus penduduk online. Baru mendengar, ketika wartawan koran ini menanyakan kepada dirinya. Karena belum mengetahui, Suharja juga belum berpartisipasi mengisi data di website. “Baru dengar (sensus penduduk online, red). Nggak mengerti cara mengsinya juga bagaimana,” bebernya.

Menurutnya, dalam program yang melibatkan penduduk seperti ini, sosialisasi mestinya dilakukan dengan lebih baik. Selain lewat media, juga melalui perangkat warga. Sebab, seringkali dianggap remeh. Dianggap masyarakat sudah memiliki telepon pintar.

Padahal, di wilayah selatan Kota Cirebon saja masih banyak yang belum bisa baca tulis. “Boro-boro punya HP, baca tulis saja nggak bisa. Jadi jangan disamaratakan,” katanya.

2

Di tempat terpisah, Ketua RW 06 Kedung Krisik Selatan, Ujang Fredy mengaku sudah mengetahui perihal sensus penduduk online. Dia juga telah berpartisipasi mengisi di website Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun tidak dipungkiri, kendala akan dihadapi warga. Mengingat ini adalah sistem digital, yang membutuhkan perangkat yang terkoneksi internet untuk mendaftarkannya.

“Masih banyak warga yang belum bisa. Ada juga warga yang belum punya android,” jelasnya.

Ujang menuturkan, sosialisasi sensus penduduk baik online maupun wawancara harus benar-benar dilakukan dengan bertemu dan memberikan edukasi secara langsung kepada warga.

“Sekitar satu bulan yang lalu kalau tidak salah baru ada sosialisasi sensus online di kelurahan dan di kecamatan juga pernah,” katanya.

Untuk ikut berpartisipasi program pemerintah ini, kata Ujang, masyarakat harus mencermati setiap ketentuan yang ada. Serta mengikuti langkah demi langkah yang dianjurkan. Dalam waktu dekat, Ujang juga berencana melakukan sosialisasi kepada masyarakatnya.

“Mungkin secara perlahan, minimal RT dulu yang tau,” tuturnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait