Rotan Juga Punya Pangsa Pasar Menjanjikan

Jumat 06-03-2020,12:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Aneka produk furniture impor memang lebih banyak digunakan di Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki produk rotan berkualitas tinggi. Meski telah memiliki pangsa pasar ekspor, namun di April 2019, Mantera hadir sebagai retail yang fokus pada pangsa pasar lokal.

Chief Marketing Officer Mantera, Budi Santoso mengungkapkan, sejak dibuka hingga memasuki 2020, omzetnya terus bertambah. Menyajikan konsep one stop shopping dari mulai galeri, cafe, wisata belanja dan workshop, kini berbagai kalangan terus berdatangan ke Mantera. Mulai dari yang ingin membeli berbagai produk rotan yang disajikan seperti furniture, fashion. Kemudian untuk mengikuti workshop pembuatan kerajinan rotan. Bahkan, hanya untuk sekadar ngopi santai dan berfoto di tempat yang instagramable.

\"Kami juga membuka project Mantera yakni mendesign kafe dan resto dengan produk kami. Awalnya yang minat customer dari Jabotabek. Tapi kini mulai bermunculan juga dari Cirebon. Kami rasa, kini konsep rotan kami sudah mulai diterima,\" paparnya, kemarin.

Budi sendiri menuturkan, pihaknya menyediakan produk asli full rotan dan sintetis. Meski saat ini peminat rotan banyak, namun persentase order produk full rotan asli dan sintetis, lebih didominasi produk rotan sintetis. \"Selain untuk full rotan sulit didapat bahan bakunya, customer juga lebih memilih rotan sintetis karena maintenance-nya lebih mudah,\" terangnya.

Jika sebelumnya rotan hanya dipandang sebelah mata karena memiliki design yang terbilang kuno, kini beragam design kekinian pun mulai banyak menarik perhatian customernya. Misalnya berbagai tas perempuan yang dibanderol mulai dari Rp400 ribuan hingga Rp1,2 juta. Kemudian beragam peralatan furniture rumah, mulai dari kursi, meja, rak, dan lainnya.

\"Kami juga hadirkan perlengkapan rumah dengan tampilan satu set. Rata-rata memilih yang sudah kami set karena lebih simpel dan matching,\" ucapnya.

Dengan terus bertambahanya orderan, lanjut Budi, ekspor bukan satu-satunya jalan kesuksesan dalam menjual rotan. Namun pasar lokal juga punya banyak peluang. Bukan sekadar mencari keuntungan, namun harapannya, dengan bermain di pasar local, bisa mengedukasi rotan kepada masyarakat lokal. Bahwa Indonesia memiliki kualitas produk rotan yang tak kalah dengan produk luar. \"Kalau kita berani tentukan pasar dan pasang standar, pasti kita punya nilai berbeda. Saya sangat optimis dengan pasar lokal,\" ujarnya.

2

Sementara itu, dengan isu virus corona saat ini, Budi mengungkapkan, pasar ekspor tentu sedikit banyak berdampak dari isu ini. Apalagi IFEX yang menjadi ajang yang ditunggu-tunggu tahun ini ditunda. Padahal, biasanya dalam event tersebut beragam perusahaan khususnya rotan menampilkan design terbaru dan bertemu dengan para buyer.

\"Tahun ini IFEX ditunda, tentu sepertinya akan terjadi penurunan order karena para buyer tidak bisa bertemu jika event itu ditunda,\" tukasnya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait