PERUSAHAN daerah (PD) Pembangunan Kota Cirebon telah mengundang rapat Organda Cirebon dalam menindaklanjuti rencana pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT). Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan persiapan berdasarkan urusan dan kewenangan tugasnya.
Sayangnya, pertemuan kedua unsur dalam persiapan operasional BRT terkesan tidak menunjukkan perkembangan signifikan. Cenderung mengulang apa yang sudah disepakati sejak lama. Terutama terkait positioning PDP, Organda dan operator.
Kendati demikian, Direktur utama PDP Dr Pandji Amiarsa SH MH mengaku, sejak adanya SK penugasan dari Walikota Cirebon, PDP sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak lain. Terutama yang bisa diajak kerja bareng untuk mempersiapkan upaya pengoperasian BRT ini, termasuk dengan Organda.
Pandji menyebutkan, PDP melakukan rapat terakhir dengan Organda Kamis (5/3), dan Organda menyatakan kesiapan dan dukungannya untuk kerja bereng PDP guna mengelola ini.
“Dukungan dari Organda sudah baik untuk bisa bersama PD Pembangunan mengelola ini, nanti kita bagi tugas apa yang akan dipersiapkan PD Pembangunan, dan apa yang akan dipersiapkan oleh Organda,” kata Pandji, kepada wartawan, Jumat (6/3).
Tugas yang akan dilakukan PDP adalah mencari mitra pihak ketiga yang siap dan cepat menjalankan pengoperasian BRT secara bertahap, namun juga memiliki kompetensi untuk menjalankannya.
“Ketika sudah ada mitra ideal nanti kita jalankan, mencari mitra berdasarkan kompetensi dan kesiapan calon mitra tersebut,” sebutnya.
Sedangkan, ranah organda adalah menyiapkan SDM petugas layanan bus, di beberapa sisi yang tentunya harus memiliki kompeten. Misalnya harus direkrut dan dilatih agar ketika beroperasi nanti SDM yang dicarikan Organda tersebut bisa menjalankan dengan baik.
Terkait bantuan operasional dari Pemerintah Kota Cirebon, Pandji menganggap itu sebagai suatu harapan yang nanti bisa direalisasikan berdasarkan kajian supaya bisa menjadi landasan untuk dimohonkan agar APBD Kota Cirebon bisa memberikan bantuan terhadap modal operasional itu. (azs)