Desa Cipakem Terisolir

Sabtu 07-03-2020,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Desa Cipakem, Kecamatan Maleber harus terisolir. Akses jalan utamanya menuju desa di ujung Kuningan Selatan tersebut, tertimbun longsoran tanah bukit, Jumat pagi (6/3) pukul 6.00 WIB.  Meski tidak ada korban jiwa, musibah langganan Kota Kuda itu telah mengganggu aktivitas masyarakat.

Bukit setinggi 20 meter dan lebar 20 meteran, tepat di RT 17 RW 05 Dusun Pasirjati itu, seolah runtuh. Selain tanah bukit, pepohonan tumbang terseret longsoran. Praktis, badan jalan Desa Cipakem sepanjang 20 meter, lebar 4 meter dan tinggi 2 meteran tersebut, tertutup.

Niat warga untuk melintas jalan tersebut, harus diurungkan. Akibat tidak tahu, tidak sedikit pengendara roda dua maupun empat yang hendak melintas harus terjebak, mengantre baik dari arah selatan maupun utara Desa Cipakem. Khawatir terjadi longsor susulan, antrean kendaraan itu pun disarankan warga dan aparat di lokasi untuk mengambil arah balik.

Kepanikan warga cukup terobati setelah Tim Assesment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan segera tiba di lokasi. Bersama aparat lain, mereka bergotong royong dengan warga untuk menyingkirkan material longsoran secara manual.

Kerja keras mereka berbuah hasil. Sekitar pukul 11.30, material longsoran setebal 2 meteran tersebut berhasil disingkirkan. Badan jalan Desa Cipakem mulai terbuka. Sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat bisa melintas. Meski begitu, warga terus membersihkan lokasi eks timbunan material longsoran dengan air agar tidak licin membahayakan pengendara.

Terpisah, musibah hampir serupa menyusul pukul 14.00 di Dusun Gadang RT 01 RW 01 Desa Karamatwangi Kecamatan Garawangi. Tembok Penahan Tebing (TPT) halaman rumah milik Riki (40) ambrol terseret longsor hingga menimpa sebagian bahu jalan.

Diduga TPT sepanjang 10 meter tinggi 4 meter itu, sudah rapuh sehingga labil. Tingginya intensitas hujan sejak pagi, membuat pondasi penahan TPT tidak kuat. Akibatnya TPT halaman rumah korban harus roboh menimpa jalan.

2

Beruntung, robohnya TPT tidak menelan korban. Begitu hujan berhenti, warga buru-buru menyingkirkan material longsoran dan TPT halaman rumah korban hingga bersih. Petugas BPBD yang ikut membantu membersihkan longsoran, juga memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban.

“Semua terjadi saat hujan. Alhamdulillah tidak ada korban. Di setiap titik lokasi, kita sudah memberikan bantuan tanggap darurat,” terang Kepala BPBD Kuningan Agus Mauludin kepada Radar Kuningan.

Agus meminta masyarakat selalu waspada, terutama masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Atau pemukimannya di kelilingi bukit, atau dekat dengan bebukitan. Baik bukit kecil maupun bukit besar.(tat)  

Tags :
Kategori :

Terkait