Membuat Pintu Baru Atasi Antrean di Kopi Luhur

Minggu 08-03-2020,00:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON - Truk muatan sampah yang hendak menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur kerap menimbulkan antrean di jalan raya setempat. Disebabkan karena terbatasnya akses jalan yang membuat truk-truk tersebut harus bergantian ketika ingin menurunkan muatannya.

Di tahun 2020 ini, sudah dianggarkan untuk dibuatkan akses pintu baru agar lebih efisien. Kepala UPT TPA Kopi Luhur Dudung Abdul Barry mengatakan, meski antrean kerap terjadi, namun tidak sampai mengular panjang. Hanya sekitar 3-4 truk.

Untuk itu, tahun 2020 telah dianggarkan untuk membuat pintu baru tempat keluarnya truk setelah menurunkan muatan. \"Kalau sekarang antara pintu masuk dan keluar kan sama. Rencananya akan dibuat pintu keluar, jadi setelah menurunkan muatan, truk tinggal lurus untuk menuju keluar,\" kata Dudung, kepada Radar, Jumat (6/3).

Untuk saat ini, truk tidak lagi kesulitan melakukan manuver karena jalan yang becek. Akses jalan sudah dicor dan mudah untuk dilalui. Dudung menyampaikan, dalam 1 hari ada 20 hingga 30 truk yang menaruh muatan di TPA. Selain membuat pintu keluar, imbuhnya, TPA Kopi Luhur juga akan dibuatkan jembatan timbang.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Wadi SE pernah menyampaikan, betonisasi jalan di area dalam TPA Kopi Luhur menjadi salah satu yang diajukan sebagai  program prioritas. Namun minimnya anggaran membuat pihaknya tidak bisa segera melakukan hal tersebut. “Kemungkinan dalam waktu dekat masih belum,” ungkapnya.

Wadi menjelaskan, selain betonisasi TPA Kopi Luhur, beberapa infrastruktur lain juga membutuhkan perbaikan serupa. Seperti misalnya perbaikan jembatan, senderan sungai dan pemeliharaan jalan yang berlubang. “Semua yang diajukan juga sangat penting. Tapi kita tetap berusaha untuk mengajukan perubahan,” ucapnya.

Di TPA Kopi Luhur sendiri dalam sehari melayani puluhan armada sampah yang lalu lalang untuk membongkar muatan sampah dari kota. Dengan kondisi demikian, dikhawatirkan membuat proses pengangkutan sampah dari kota ke TPA menjadi terkendala. Imbasnya, sampah akan menumpuk dan membuat TPS mengalami kelebuhan mutan atau over load. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait