Balai Arkeologi Bawa Sampel Artefak, Teliti Situs Sultan Matangaji

Minggu 08-03-2020,23:59 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON – Tim Balai Arkeologi Jawa Barat, mulai meneliti lokasi yang diduga situs peninggalan Sultan Matangaji di Blok Melangse, Kelurahan Karyamulya, Sabtu pagi (7/3). Di lokasi tersebut, tim dan peneliti melakukan pengamatan, pengukuran, serta membawa sejumlah sampel artefak yang bakal diteliti lebih lanjur di laboratorium Balai.

Rombongan Balar Jawa Barat yang berjumlah lima orang, menyusuri tepian sungai yang terdapat air terjun dan goa-goa kecil, serta reruntuhan pelataran teras bangunan yang diduga situs. Di lokasi tersebut juga dilakukan pengumpulan keterangan dari warga sekitar, ahli sejarah, dan pemilik lahan, serta kuncen.

Kepala Balar Jawa Barat Deni Sutrisna memaparkan, kegiatan yang dilakukan pihaknya kali ini masih dalam tahap peninjauan pada lokasi yang diduga merupakan cagar budaya. “Belum bisa langsung kita simpulkan ini cagar budaya atau bukan. Meski dari berbagai indikasi awal ini agak mengarah ke situs, tapi perlu pengkajian lebih lanjut,” ujarnya.

Pihaknya juga mengamati struktur batu bata yang memang mirip dengan yang ditemukan pada struktur bangunan lama lain yang ada di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Namun demikian, temuan itu baru sekadar salah satu unsur yang ditemukan. Apalagi, di lokasi itu ada sebagian yang terkena urugan sehingga belum bisa digali ada unsur apa lagi yang terkandungnya.

“Tim pengupasan sudah melihat dari bata yang tersisa, yang berada di teras urugan dekat sungai. Namun itu belum terkupas semua. Setidaknya dari sumber yang lain dikatakan dulu itu petilasan, masyarakat sekitar juga bilang petilasan. Tapi perlu dibuktikan lebih detail lagi. Petilasan memang tidak hanya ada di daratan tapi di pesisir sungai” ujarnya.

Pihaknya juga menemukan sampel fragmen keramik yang coraknya mirip dengan keramik dari Tiongkok. Tapi, pihaknya belum bisa memastikan sisa fragmen keramik Tiongkok tersebut berasal dari dinasti mana dan dibuat pada abad ke berapa.

“Sampel bata dan keramik akan dibawa ke laboratorium Balar Bandung. Ini masih perlu penelitian panjang untuk mengetahui umur dan unsur pembentukan material yang ada di sana. Tidak ujug-ujug bisa disimpulkan langsung hari ini, penelitian teknis akan kita saring dengan keterangan para pihak,” tegasnya.(azs)

Tags :
Kategori :

Terkait