INDRAMAYU - Sebagai Sekretaris Jendral Perkumpulan Persahabatan Indonesia Korea (IKFA), Nina A Da\'i Bachtiar ingin menguatkan sektor ekonomi warga berbasis budaya lokal. Salah satunya akan membuka lapangan kerja baru dengan investasi melalui penanaman modal yang menguntungkan bagi daerah.
“Investasi belum maksimal di Indramayu, makanya ke depan dengan akses kami yang ada di IKFA, kami ingin bersama masyarakat Indramayu maju secara ekonomi,” tegas Bakal Calon Bupati dari PDI Perjuangan itu, Minggu (8/3).
Nina juga menjelaskan, investasi yang menjadi prioritas bukan hanya berbasis lokal, melainkan juga berbasis desa. Di mana akan disulap desa yang memiliki potensi menjadi go international. Karena dirinya melihat banyak sekali desa di Indramayu yang bisa dikembangkan menjadi desa mandiri.
“Desa-desa kita harus kuat, maka kita akan dorong ke depan untuk diberikan dukungan dan penguatan agar sesuai dengan standar kebutuhan internasional. Mulai dari packaging product hingga standar isi produk yang ramah lingkungan. Karena dunia saat ini sedang bergerak ke arah sana,” kata dia.
Untuk itu, Nina saat ini sudah menginventarisasi desa yang memiliki kekuatan tersebut. \"Sambil dilatih sumber dayanya agar bisa mengetahui bagaimana cara pasar menerima produk atau kekayaan alam serta keaslian seni dan budaya mereka,” tandasnya.
Maju sebagai kepala daerah di Indramayu, Nina menyebutkan merupakan niat tulus untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat. Karena dengan segala kekayaan yang dimiliki Indramayu, Bendahara Umum DPP Gerakan Nelayan Tani Indonesia (Ganti) itu merasa yakin akan membuat sejahtera masyarakatnya.
“Caranya harus secara serius mengelola pemerintahan daerahnya. Dimulai dari pemimpin eksekutifnya dalam hal ini bupatinya. Jika selama ini ada kealpaan dari beberapa sektor, terutama di peningkatan IPM daerah, maka kami akan mengisinya mulai saat ini,” terangnya.
Nina menjelaskan, paling tidak 3 aspek yang menjadi prasyarat meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) yakni pendidikan, Kesehatan dan daya beli. Kesemuanya harus terintegrasi dan tercatat strateginya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan di break down dalam program tahunan.
“IPM ini kan parameter keberhasilan kepala daerah. Jika peningkatannya rendah, maka kepemimpinan daerah saat ini harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait cara menyelesaikan segala persoalannya,” tutur Nina.
Nina mengaku merasa sangat terpanggil untuk membangun daerah dengan membangun kolaborasi dengan masyarakat. Karena masyarakat harus dijadikan sebagai subyek pembangunan, mengingat SDM pemerintah tentu terbatas.
“Sehingga masyarakat yang kompeten di bidangnya harus dirangkul untuk diperankan agar pemerintah daerah jauh lebih kuat,” tandasnya.
Selain menanamkan investasi, Nina di IKFA juga menyiapkan bazar tingkat nasional untuk mengakomodasi produk usaha kecil menengah di Indramayu yang mulai menggeliat. Namun saat ini belum mendapat sentuhan yang serius dari pemerintah tingkat daerah.
“Belum lama ini kami melakukan komunikasi dengan pihak terkait di pemerintah pusat dan beberapa kementerian. Mereka sangat menyambut baik, terutama dalam memasarkan produk lokal dari Indramayu,” pungkasnya. (vic)