Bangun Pariwisata, Hadirkan Motekar dan Segera Mengaspal Layani City Tour

Selasa 10-03-2020,03:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Selain pembangunan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Majalengka juga fokus melakukan pembangunan bidang pariwisata. Kebijakan tersebut didukung oleh Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan Jawa Barat yang memberikan bantuan mobil wisata yang dinamai Motekar (Majalengka on Tourism Elok Kota Raharja).

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Majalengka, Ade Anung AMd LLAJ SSos MSi mengatakan status Motekar saat ini masih pinjam pakai dari Dishub Jawa Barat. Pihaknya masih menunggu pelimpahan dari Bupati Majalengka, setelah masa hibah 1 tahun. Namun pihak Dishub memiliki rencana Motekar tersebut dikelola badan usaha, bisa ke Organda atau HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia).

\"Motekar merupakan hibah tahun 2019 dari Pemprov Jabar melalui Dishub Jabar. Semua kota dan kabupaten mendapat bantuan ini, dan simbolis diserahkan ke delapan kota dan kabupaten,\" terang Ade.

Terkait keluhan beberapa sopir angkutan umum yang merasa terganggu, Ade mengatakan Motekar nantinya akan diintegrasikan dengan angkutan umum. Apalagi Motekar hanya bersifat city tour dan hanya melintas ke beberapa ruas jalan. Meski demikian, pihaknya masih menunggu regulasi yang sesuai untuk operasional Motekar. Saat ini pihak Dishub masih bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan dan perawatan.

Menurut Ade rute city tour diawali dari Tourism Information Center (TIC) di Pujasera, kemudian ke Jl Ahmad Yani, Jl Siti armilah, Jl Abdul Halim, Panglayungan, check point di Taman Raharja bunderan Munjul, Tugu Kecap, Tonjong, pasar Cigasong, Abdul Halim, dan kembali ke TIC.

\"Sekarang Motekar masih dipakai untuk city tour atau layanan wisata kota sesuai permohonan. Simulasi perjalanan menghabiskan waktu 45 menit perjalanan,\" terang Ade.

Rute city tour menurutnya belum sampai ke pedestrian Kadipaten, karena masih mempertimbangkan faktor keselamatan. Rute yang ditetapkan mempertimbangkan volume lalu lintas yang masih lengang.

2

Selain mengenalkan pedestrian dan tama-taman yang dimiliki Majalengka, city tour dengan Motekar menurut Ade juga mengenalkan gedung-gedung bersejarah seperti SMAN 2 yang dibangun tahun 1860 dan bangunan-bangunan lain peninggalan Belanda. Selain itu juga pendopo Kabupaten Majalengka dan tempat-tempat ikonik di Majalengka.

Jika ada elemen yang membutuhkan, diakui Ade bisa meminjam yang diawali pengajuan dan syarat ketentuan berlaku. Rencananya Motekar ini akan melayani city tour secara umum setelah regulasi dan berbagai persyaratan administrasi lainnya dipenuhi.

Sementara itu, dalam uji coba Motekar yang digelar pada Sabtu (7/3). Sekretaris Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Majalengka, Topik Hidayat bertugas memandu uji coba mobil itu. Dikatakan, Motekar akan melaju sekitar 20-40 km per jam, sehingga petugas bisa menjelaskan tempat-tempat bersejarah dan ikonik di Majalengka. Rute yang ada saat ini, lanjut dia, masih belum final dan sangat dimungkinkan untuk berubah. Rute masih akan dikaji dan dievaluasi kembali.

“Apakah nanti start dan finish akan tetap di depan gedung TIC atau di Taman Raharja dekat Bunderan Munjul, termasuk tarif menaiki Motekar ini akan dikaji dan dirapatkan oleh tim yang berwenang dari Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan,” tuturnya.

Pada setiap trip, nantinya akan ada petugas dari Pramuwisata yang memandu dan medampingi penumpang serta menjelaskan tempat dan bangunan bersejarah di Majalengka. Motekar sendiri memiliki kapasita penumpang sebanyak 20 orang.

Seorang penumpang Motekar yang juga jurnalis Media Galura, Ayank Rusmayanti mengaku cukup menikmati perjalan bersama Motekar yang memakan waktu sekitar satu jam. Menurutnya Mobil Motekar bisa dijadikan sarana wisata, hiburan dan edukasi. Ayank berharap pemandu wisata bisa lebih menarik dan mengetahui sejarah tempat- tempat bersejarah dan objek wisata yang ada di Kabupaten Majalengka.

“Kami sangat megapresiasi Motekar ini untuk mempromosikan wisata Majalengka dan menggaet pengunjung atau wisatawan untuk datang ke Majalengka,” harapnya. (iim/ara)

Tags :
Kategori :

Terkait