MAJALENGKA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindag KUKM) Kabupaten Majalengka mengaku, hingga kini belum merekap secara keseluruhan harga sembako di Majalengka. Pasalnya, pihaknya mengacu dengan mengkalkulasi empat pasar pemda terkait naiknya harga kebutuhan bahan pokok tersebut.
“Memang semua draf laporan dari keempat pasar yakni pasar tradisional Cigasong, Panjalin, Talaga dan Kadipaten sudah kami terima. Hasilnya, kami baru bisa mengkalkulasikan harga sejumlah kebutuhan itu besok (hari ini, red),” ungkap Kepala Disperindag KUKM Drs Iman Pramudya Subagja MM, kemarin (19/6).
Kepala Seksi Perdagangan Indra Takariyanto, saat ditemui di ruang kerjanya, mengaku, jika sejumlah harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar terbilang menaik dibandingkan beberapa pekan dan bulan ke belakang. Namun, kondisi ini bukan disebabkan oleh ulah oknum pedagang yang nakal, tetapi lebih disebabkan ketersediaan barang yang mungkin tidak banyak. Hal itu dipicu akibat menjelang bulan Ramadan serta rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). pihaknya lebih mengintensifkan pemantauan harga, terutama di empat pasar tradisional tersebut.
\"Kejadian ini sudah sering terjadi jika menjelang momen-momen tertentu. Namun, dari draf sementara yang kami terima beberapa di antaranya memang ada kenaikan. Namun kebutuhan lainnya juga masih relatif stabil,\" jelasnya.
Menurutnya, tingginya harga beberapa komoditas seperti jenis palawija dipicu akibat faktor cuaca. Sehingga tidak sedikit petani di daerah gagal panen. Akibatnya komoditas seperti cabai merah dan rawit terbilang sulit dicari dan harga pun melambung tinggi.
“Di Majalengka juga beberapa petani mengalami hal serupa. Seperti wilayah Ligung, Jatitujuh, Kertajati, dan Dawuan,” jelasnya.
Seperti diketahui, harga sembako di sejumlah pasar tradisional Majalengka sudah mengalami kenaikan secara signifikan. seperti terjadi di Pasar Panjalin, Kecamatan Sumberjaya. (ono)
FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA