Sudah 19 Positif, Ada yang Dirawat di Luar Jakarta

Selasa 10-03-2020,10:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

Sementara Terkait makin banyaknya warga yang terpapar virus corona, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pemerintah perlu menyiapkan anggaran khusus. “Pemerintah harus terus melakukan sosialisasi tentang pencegahan dan juga perlu ada anggaran tersendiri untuk mengatasi penyebaran Covid-19,\" kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Ia menilai anggaran khusus itu diperuntukkan pencegahan penyebaran Covid-19, selain untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus tersebut. Politisi Partai Gerindra itu menilai pencegahan dan tindakan yang sudah dilakukan pemerintah sudah berjalan baik, namun harus dibatasi penyebarannya. “Kita harus tetap edukasi masyarakat agar waspada penyebaran Covid 19 ini,” ujarnya pula.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait rencana penambahan anggaran. “Kita siap berikan kebutuhan dalam rangka penanganan itu,” katanya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pekan lalu.

Sri Mulyani mengatakan koordinasi tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti besaran anggaran yang akan ditambahkan agar sesuai dengan kebutuhan dalam rangka menangani virus corona. “Sampai sekarang kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan kebutuhannya apa dan timnya seperti apa. Nanti akan kita lakukan,” ujar Sri Mulyani.

Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Kemenkes sebesar Rp57,4 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Pemerintah juga memastikan akan menanggung biaya pelayanan kesehatan pasien Covid-19 dengan merujuk Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona Virus sebagai Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya.

Terpisah, data yang diterima Fajar Indonesia Network (Radar Cirebon Group), rata-rata pasien terinfeksi setelah pulang dari Singapura. Pemerintah pun sudah merespons hal ini dengan mengerahkan tim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. “Ada 1 WNI di Singapura yang positif Covid-19. WNI itu merupakan pasien ke-147 positif di Singapura,” jelas Plt Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah, Senin (9/3).

KBRI Singapura terus melakukan pemantauan dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak berwenang terkait penanganan WNI yang positif Covid-19. WNI berusia 64 tahun itu berjenis kelamin laki-laki, tiba di Singapura pada hari Sabtu (7/3), dikonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (8/3) dan dirawat di National Centre of Infectious Diseases (NCID) di Singapura.

“Dengan ini total 3 WNI yang teridentifikasi positif Covid-19 di Singapura yakni kasus ke-21 (sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RS pada 18 Februari 2020) dan kasus ke-133 yang diumumkan 7 Maret 2020,” kata Teuku Faizasyah.

2

Nah, untuk kasus ke-147, sampai saat ini belum diketahui bagaimana WNI tersebut dapat tertular Covid-19. Namun Singapura menyebut kasus ini sebagai imported case atau kasus dari luar. “Yang artinya WNI itu diduga kuat sudah terinfeksi Covid-19 sebelum melakukan kunjungan ke Singapura,” katanya.

KBRI Singapura mengingatkan kepada seluruh WNI yang berada di Singapura atau berencana melakukan kunjungan ke Singapura bahwa status Dorscon Oranye masih berlaku di Singapura. Sehingga kewaspadaan yang tinggi masih diperlukan, khususnya apabila menghadiri kegiatan yang banyak peserta dan berkunjung ke tempat umum.

“Diharapkan WNI dapat mengikuti aturan dan imbauan Pemerintah Singapura dalam penanganan penyebaran Covid-19. Menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi, secara periodik mencuci tangan setelah beraktivitas di ruang publik, menghindari tempat-tempat dan acara yang melibatkan keramaian/kerumunan orang bilamana tidak mendesak, dan segera ke dokter apabila mengalami sistomatik,” katanya. (tim/fin/ful)

Tags :
Kategori :

Terkait