Angkutan Desa Makin Termakan Zaman

Jumat 13-03-2020,14:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Angkutan umum kini tak lagi jadi primadona. Dengan beragam faktor, angkutan desa yang memiliki trayek di Kabupaten Cirebon, sekarang jumlahnya tergerus dan bisa dihitung jari.  

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Eko Nugroho menuturkan, semakin majunya teknologi, membuat peminta angkutan umum berkurang. Salah satunya, peminat masyarakat kabupaten untuk menggunakan angkutan umum angdes ini, terus berkurang seiring dengan adanya transportasi online. Kemudian, mereka juga mayoritas memilih membeli kendaraan pribadi seperti motor ketimbang naik transportasi umum.

\"Sebagian besar kini penduduk desa pun lebih memilih naik motor sendiri daripada angdes. Dan sebagian kecil lagi dipengaruhi transportasi online. Namun persentasinya tidak banyak untuk di kabupaten. Terutama yang jauh dari pusat kota,\" jabarnya, kemarin (12/3).

Menurunnya, minat masyarakat pun membuat para pengusaha yang berinvestasi di bidang angkutan, menurun. Dampaknya, kini armada semakin sedikit dan tak ada peremajaan. Jangankan bertambah, bertahan saja sangat jarang.

\"Kami sudah lakukan upaya dengan sosialisasi peningkatan layanan dan kualitas. Salah satunya dengan berbadan hukum, jangan berbentuk perseorangan,\" ungkapnya.

Namun hingga kini, karena minat masyarakat terus menurun dan para angdes tak bisa berbenah, jumlahnya pun semakin termakan zaman. Dari data realisasi angkutan perdesaan di wailayah Kabupaten Cirebon sejak 2016 jumlah alokasi (quota angdes) 2.186 armada. Namun realisasinya hanya 967. Dari data tersebut, sebagian besarnya lebih dari 50 persen sudah tidak beroperasi.

\"Semua trayek sebenarnya sudah terlayani. Trayek Sumber-Plered (Weru) dan Arjawinangun-Terminal Weru yang memiliki armada terbanyak,\" tukasnya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait