Bukan Libur, Tapi Pindah Belajar, Pulang Cepat, Siswa Ada yang ke Mall dan Bioskop

Selasa 17-03-2020,14:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON – Maksud pemerintah menginstruksikan agar sekolah belajar di rumah, rupanya belum dipahami sebagian siswa. Pasca dipulangkan lebih cepat setelah menerima pengarahan oleh sekolah, beberapa dari mereka justru kedapatan kongko di mal. Ada juga yang nonton film di bioskop.

Seperti diketahui, Walikota Cirebon, Drs H Nasrudin Azis SH menginstruksikan siswa belajar di rumah untuk meminimalisasi penyebaran virus corona (Covid-19) melalui kontak antar warga. Selama 14 hari, pelajar dibebankan tugas atau pembelajaran melalui media daring.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam pengawasan orang tua dimulai sejak Senin (16/3) hingga Minggu (29/3). Orang tua diimbau proaktif. Mengawasi anak, jangan sampai memanfaatkan situasi dengan bebas berkeliaran di luar rumah. Seperti mengunjungi bioskop, warnet, mall, dan sebagainya.

Masing-masing sekolah memiliki kebijakan tersendiri. Seperti SMPN 5 Kota Cirebon, yang menginstruksikan orang tua untuk tidak membawa anaknya berlibur ke luar kota. “Jadi 2 minggu itu bukan untuk berlibur, tapi betul-betul untuk belajar di rumah,” ujar Kepala SMPN 5 Kota Cirebon Hj Kanti Rahayu SPd MM, kepada Radar Cirebon, Senin (16/3).

Kanti mengatakan, pihaknya mengeluarkan surat edaran (SE) kepada orang tua siswa berdasarkan Instruksi Walikota Cirebon 443.1/427-Disdik dan SE Dinas Pendidikan Kota Cirebon Nomor 443/0608/DISDIK/2020 tentang kesiapsiagaan dan pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan di Kota Cirebon.

Tugas sekolah diberikan guru kepada siswa selama mereka belajar di rumah dengan pengawasan orang tua. Setelah 14 hari tugas diberikan, para siswa memiliki kewajiban untuk menyerahkan tugas tersebut saat mereka mulai kembali ke sekolah. SMP yang berlokasi di Jl Wahidin itu memiliki lebih dari 980 siswa. Dan terbagi menjadi 30 rombongan belajar.

Metode pembelajaran di rumah memanfaatkan media telekomunikasi berbasis internet. Seperti Email ataupun WhatssApp yang terhubung antara siswa dan guru. “Kami juga menghimbau kepada bapak/ibu melalui anak-anak, arisannya dihentikan dulu. Intinya, untuk melaksanakan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) setiap saat,” tandasnya.

2

BELAJAR ONLINE DAN KENDALANYA

Belajar di rumah dengan memanfaatkan jaringan internet diprediksi memiliki sejumlah kendala. Seperti gangguan sinyal hingga belum meratanya siswa yang memiliki perangkat android.

Salah seorang guru PKN dan Prakarya SMPN 11 Kota Cirebon, Eulis Henda Nugraha mengatakan, pembelajaran secara online pasti akan berbeda dengan belajar saat tatap muka. Online, siswa tidak bisa menyampaikan pertanyaan secara gamblang jika ada materi yang tidak dimengerti.

“Online akan berbenturan dengan kuota, sinyal. Kemudian ada beberapa siswa yang tidak memiliki android, dan otomatis mereka akan bertanya sama temannya,” katanya.

Pembelajaran online dilakukan melalui sejumlah pilihan platform yang akan digunakan. Imbuh Eulis, seperti Email, Blog, WhatssApp, ataupun memanfaatkan aplikasi ruang guru yang memang sebelumnya telah dilakukan sosialisasi di sekolah yang berloksi di Kelurahan Karyamulya tersebut. “Sebelumnya kita ada pembelajaran di aplikasi ruang guru dan lebih simple. Sekarang tinggal di praktekan,” tuturnya.

Sama seperti sekolah lain, pelajar SMPN 11 pulang lebih awal Senin (16/3) kemarin. Saat siswa telah pulang, guru-guru melakukan rapat terkait persiapan selama peserta didik melakukan belajar dan mengerjakan tugas di rumah.

Meskipun siswa belajar di rumah, kata Eulis, setiap hari akan ada 6-7 guru piket yang akan berjaga di sekolah sejak pukul 7 pagi hingga 12 siang. Selain itu, semua guru juga diwajibkan untuk melakukan absen setiap harinya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait