INDRAMAYU - Rencana pemerintah yang akan membagikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai bentuk kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Indramayu, bersama Serikat Tani Indramayu (STI). Dua elemen masyarakat itu menggelar aksi di depan stasiun pengumpul PT Pertamina Cemara, Sabtu (22/6). Selain berorasi, mereka juga memblokir jalur Pantura Indramayu. Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk protes atas kenaikan harga BBM. Akibat penutupan jalur tersebut, kemacetan tak dapat dihindari karena sebagian jalan yang menuju ke arah Jakarta ditutup para pengunjuk rasa. Petugas yang disiagakan di lokasi dengan dipimpin langsung Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono, berupaya mencegah pemblokiran itu. Upaya polisi mengurai arus pasca penutupan jalur dapat memecah kemacetan lalu lintas, sehingga kemacetan yang lebih parah dapat dihindari. Ketua PMII cabang Indramayu, Syamsudin mengatakan bahwa seharusnya pemerintah mengaji ulang pelaksanaan program bantuan bagi warga miskin sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Bahkan dengan tegas, PMII menolak program BLSM, karena program tersebut hanya akan membuat masyarakat miskin berpikir konsumtif. “Kami rasa BLSM bukan solusi yang tepat, dan masih banyak cara yang dapat dilakukan agar energi dan mineral yang dimiliki negara dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Syamsudin. Sebelum menutup jalur pantura, massa sempat berorasi dengan mendorong sepeda motor mereka di lingkar Lohbener, serta berkonvoi di jalur pantura. “Kenaikan harga BBM bukan langkah yang tepat, dan hanya akan menyengsarakan masyarakat. Begitu pula dengan pemberian BLSM, itu merupakan sebuah langkah yang keliru,” tegasnya. (cip)
Tolak BLSM, Mahasiswa Blokir Pantura
Senin 24-06-2013,18:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :