INDRAMAYU - Sedikitnya 15 tenaga medis di RSUD Indramayu harus dikarantina, karena kontak dengan pasien positif corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr Deden Bonni Koswara menyampaikan, isolasi dilakukan terhadap 15 tenaga kesehatan yang terlibat langsung dengan pasien tersebut.
15 tenaga kesehatan yang ada di RSUD Indramayu yang pernah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini tengah dilakukan isolasi selama 14 hari di ruang Kijang Kencana 1.
\"Ruangan Kijang Kencana 1 saat ini kami khususkan sebagai tempat isolasi para tenaga medis yang pernah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Deden, kepada Radar Indramayu, Kamis (9/4/2020).
Deden menuturkan, berdasarkan pengakuan pihak keluarga pasien tersebut pulang dari Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau bukan Batam seperti pengakuan sebelumnya. Dan bekerja di salah satu rumah makan.
\"Bersama dengan temannya, pasien pada tanggal 25 Maret 2020 mereka pulang dan turun di Bandara Soekarno-Hatta dan menuju ke Indramayu menggunakan mobil sewaan (carter) dengan pengemudi dari Kabupaten Indramayu,\" terang Deden.
Pada tanggal 26 Maret 2020, lanjutnya, pasien memeriksakan diri pada salah satu tenaga kesehatan dengan keluhan panas, batuk, dan sesak.
Sampai dengan tanggal 27 Maret 2020, imbuh Deden, keluhan tersebut belum juga berkurang. Pasien lantas dirujuk ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol yang kemudian di rujuk ke RSUD Indramayu sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
\"Sampai hari Kamis ini pasien masih di RSUD Indramayu dengan badan panas, sementara batuk dan sesak sudah mulai membaik. Kita juga sudah melakukan kontak dengan Dinkes Kepulauan Riau,\" kata Deden.
Atas temuan itu, pihaknya telah melakukan rapid tes terhadap 10 orang yang terdiri dari keluarga dan temannya yang ikut bersama ketika pulang ke Indramayu, dan kepada 20 orang tenaga medis yang ada di RSUD Pantura MA Sentot Patrol.
\"Semua hasil rapid tes kepada mereka semuanya negatif,\" tegas Deden. (oet)