Disampaikan dia, 84 persen yang terinfeksi tidak bergejala. Kemudian 14 persen bergejala ringan sampai sedang. Sisanya 2 persen yang punya underlying disease (penyakit yang mendasari), sehingga sampai membuatnya masuk rumah sakit atau bahkan meninggal dunia. “Jadi bukan ujug ujug kena Covid tiga hari kemudian meninggal. Bukan seperti itu, tapi tergantung kondisi kekebalan tubuhnya,\" terangnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat supaya mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Yakni dengan melakukan physical distancing atau menjaga jarak. Serta mengurangi mobilitasnya. \"Sebaiknya masyarakat jangan wara wiri dulu deh. Kurangi mobilitas,” tukasnya.
Kemudian, dengan physical distancing atau di rumah saja, itu sudah mengeliminir penularan virus. Karena virus berkembangnya di dalam tubuh. Kalau virusnya di permukaan benda, dengan sendirinya virus itu akan mati. “Jadi tolong kepada masyarakat supaya tidak keluar keluar rumah dulu kalau memang tidak penting penting banget,\" tukasnya.
Pengurangan mobilitas juga penting, dengan demikian ODP dan PDP di Kota Cirebon bisa terus ditekan. Untuk Kota Cirebon, ODP cukup tinggi disebabkan faktor mobilitas tersebut. Meski saat ini jumlahnya terus berkurang karena telah melalui masa pemantauan 14 hari. (*)