Warga Bawa Babi, Pemkab Menyerah

Jumat 28-06-2013,13:41 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN – Aksi unjuk rasa yang dilancarkan Kades Cijemit Kecamatan Ciniru, Yaya Cahyadi, membuahkan hasil. Dengan membawa dua ekor babi dan puluhan anjing pemburu, aksi mereka ternyata direspons. Dengan dijanjikan proyek pembangunan jalan dusun sepanjang 5 KM, akhirnya Yaya bersama puluhan warga lain batal memasuki pendopo. Pantauan Radar sekitar pukul 09.00 kemarin (27/6), Yaya bersama kawan-kawan pemburu babi lainnya telah berkumpul di Stadion Mashud Wisnusaputra. Puluhan anjing dibawanya beserta dua ekor babi yang masih dikurung kotak kayu. Dengan kostum layaknya pemburu babi, Yaya membawa golok panjang dan pendek di pinggangnya. Tampak puluhan aparat kepolisian melakukan penjagaan di stadion. Tidak lama kemudian tiba Kasatpol PP, Deni Hamdani SSos MSi langsung menghampiri Yaya. Terjadi obrolan serius pada saat itu sekitar 1 jam. Hingga akhirnya massa Yaya bersama puluhan hewannya meninggalkan stadion. ”Kita balik kanan mau ke arena pacuan kuda di jalan baru Cijoho-Cirendang. Kita mau teatrikal pemburuan babi di sana,” kata Yaya saat dikonfirmasi Radar. Dia menyebutkan, niatannya untuk mendatangi pendopo dibatalkan. Hal itu demi keamanan yang dikhawatirkan mengancam keselamatan pegawai di lingkungan setda. Yaya bersyukur tuntutannya untuk mendapatkan PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan) akhirnya direspons. ”Katanya mau ada ganti program pembangunan jalan dusun di Cijemit sepanjang 5 KM. Tadi sudah ada acc dari sekda, menurut Kasatpol PP. Percuma juga gelar teatrikal di pendopo karena bupatinya sedang di Bogor,” ujarnya. Mengingat tuntutannya didengar, maka lokasi pemburuan babi dialihkan ke arena pacuan kuda. Ia mengakui, awalnya hendak menggelar aksi teatrikal pemburuan babi di pendopo. Babi di sini diibaratkan pemerintah sedangkan anjing ibarat rakyat. ”Kalau babinya mengganggu alias menjadi hama tanaman, maka rakyat pun harus memburunya sampai dapat,” terang Yaya menjelaskan makna aksi teatrikalnya itu. Lebih lanjut, program pembangunan jalan sepanjang 5 KM di Cijemit dijanjikan tahun ini dilaksanakan. Namun ketika pemerintah ingkar janji maka dirinya mengancam bakal mendatangkan massa berikut hewan anjing dan babi dalam jumlah lebih besar. Kasatpol PP Deni Hamdani usai massa membubarkan diri mengatakan, aksi dengan membawa hewan dinilainya melanggar aturan. Sehingga pihaknya berkewajiban untuk mencegah melalui pendekatan persuasif. Hingga akhirnya Yaya bersama kawan-kawannya mau memindahkan lokasi teatrikal pemburuan babi. ”Kita bukan menyerah, tapi ini demi pembangunan di desa dan kebutuhan masyarakat. Makanya tahun ini akan ada pembangunan jalan sepanjang 5 KM di Cijemit, namun sesuai prosedur dan mekanisme aturan perencanaan pembangunan. Saya hanya sekadar penyampai pesan bukan menjanjikan,” jelasnya. Dikatakan, tuntutan Yaya akan menjadi skala prioritas. Terlepas seperti apa karakter kadesnya, jika demi untuk kepentingan pembangunan desa maka harus dituntaskan. Hanya saja seperti yang tadi dikatakanya, harus sesuai prosedur dan mekanisme perencanaan pembangunan. Ditanya alasan kenapa Cijemit tidak mendapatkan PPIP, Deni tidak mengetahui mengingat bukan ranah tupoksinya. Yang jelas dia menegaskan, aspirasi warga Cijemit bakal ditindaklanjuti. Sementara itu di arena pacuan kuda, dua ekor babi yang sebelumnya masih dikurung di atas mobil kolbak, langsung dilepaskan. Oleh puluhan anjing, dua ekor babi tersebut langsung diburu. Sejenak pemandangan tersebut menjadi tontonan menarik sejumlah wartawan. (ded)      

Tags :
Kategori :

Terkait