Kasihan, Mahaut Lahir dari Rahim Ibu Positif Covid-19

Senin 27-04-2020,22:45 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

BRUSSELS - Bayi yang diberi nama Mahaut itu di Brussels melalui operasi sesar, karena komplikasi awal yang tidak terkait dengan Covid-19. Namun menyebabkan ibunya, Amandine, harus menjalani tes meskipun dia tidak menunjukkan gejala.

”Mereka mengatakan bahwa saya akan dites Covid-19 dan saya berpikir hasilnya akan negatif. Keesokan harinya, dokter kandungan menghubungi saya dan mengatakan kalau hasilnya positif. Saya hampir jatuh dari kursi saya,” kata Amandine, yang menolak memberikan nama keluarganya, kepada Reuters, Minggu (26/4).

Mengenakan masker kesehatan berwarna biru dan terbaring di kasur rumah sakit sambil menggendong bayi di dekat dadanya, Amandine mengungkapkan kesulitannya saat harus melahirkan sendirian.

”Saya sangat khawatir tentangnya, ini adalah proses kelahiran yang aneh. Saya hanya melihatnya selama dua menit,” kata Amandine, yang menjelaskan bahwa dirinya kemudian dipindahkan ke unit operasi di rumah sakit tersebut untuk mengurangi penyebaran virus.

”Kami menghitung bintang keberuntungan kami dan berharap segalanya akan berjalan baik untuknya,” kata Amandine bersama suaminya, Francois, yang juga menggunakan masker berada di sisinya.

Dua anak mereka yang lain tidak bisa mengunjungi ibunya karena risiko tertular Virus Corona. Sementara bayi perempuan Amandine belum dites namun akan segera, kata dokter.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ibu baru yang positif terinfeksi virus corona harus tetap merawat dan menyusui bayi mereka seperti biasa. Asal tetap menjaga aturan kebersihan yang ketat.

2

Meskipun ada kekhawatiran tentang kemungkinan penularan dari ibu ke bayi, sebuah penelitian terhadap wanita hamil di China yang dites positif terjangkit virus, yang diterbitkan dalam jurnal Lancet pada pertengahan Februari, melaporkan bahwa tidak ada bukti yang dapat diandalkan tentang transmisi vertikal dari ibu ke bayi yang belum lahir.

Sementara di dalam negeri, tepatnya di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, seorang ibu dan bayi yang meninggal usai persalinan. Keduanya dimakamkan dengan protokol penanganan Covid-19. Protap diterapkan sebab ada riwayat sesak napas dan hipertensi pada si ibu bayi.

”Ada gejala sesak napas, tetap dilaksanakan protokol pemakaman Covid-19 meskipun belum tentu positif (Corona),” ungkap juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Corona atau Covid-19 Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo, Minggu (26/4).

Cahyono menjelaskan almarhumah sebelumnya sempat dibawa ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten kemudian dirujuk ke RSUP dr Sardjito Jogjakarta. ”Yang bersangkutan meninggal setelah operasi caesar. Dibawa ke Klaten dimakamkan dini hari tadi,” imbuh Cahyono.

Meskipun dimakamkan dengan protokol Covid-19, ibu tersebut bukan pasien dalam pengawasan (PDP) di Klaten. Riwayat awal dirujuk ke rumah sakit karena mau melahirkan.

”Namun demikian menurut informasi karena ada gejala sesak tetap dilaksanakan pengambilan sampel swab dan kita masih menunggu hasilnya,” imbuh Cahyono.

Camat Gantiwarno, Lilis Yuliati mengatakan, yang bersangkutan selama ini tinggal di Sleman. Namun karena masih ber-KTP Klaten, jenazahnya dan dimakamkan di Klaten.

”Ibunya dioperasi caesar karena bayinya sudah meninggal dalam kandungan,” ungkap Lilis Yuliati. (fin/ful)

Tags :
Kategori :

Terkait