Honorer Bantu Para Tuna Netra

Selasa 28-04-2020,05:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA- Seorang honorer di kantor Kecamatan Cigasong, Aad Fajarudin alias Awod, warga RT 03/05 Kelurahan Majalengka Kulon berbagi dengan sesama di kantor Radar Biro Majalengka, kemarin (26/4). Dikatakan Aad, dirinya ingin sedikit berbagi dengan sesama pada saat pandemi Covid-19 ini. Dengan difasilitasi tokoh Agama Ustad Moch Ridwan dan Radar Majalengka, paket sembako di berikan kepada 20 tunanetra yang sangat membutuhkan bantuan.

“Sebagian sembako diberikan kepada warga kurang mampu di Desa Cipeundeuy Bantarujeg dan sebagian untuk para tuna netra,” ujar Aad kepada Radar Majalengka kemarin (26/4).

Diungkapkan dia, berbagi bukanlah persoalan banyak harta. Tapi semua itu terkait dengan keinginan untuk berbagi dan membantu sesama. Diakuinya, selama ini setiap bulan ia menabung sebesar Rp 100 ribu dari penghasilannya untuk Idul Fitri.

“Karena banyak warga yang terdampak Covid-19, kami sisihkan rezeki untuk mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator tuna netra yang juga Sekretaris Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Majalengka, Solehudin mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan sembako bagi puluhan tuna netra tersebut.

Diakui pria asal Kelurahan Babakan Jawa Majalengka ini, para tuna netra merasakan dampak pemberlakuan social Distancing untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Soleh mengakui para tuna netra yang mayoritas berprofesi sebagai terapis atau pemijat sangat terdampak dengan adanya virus Corona ini.

“Pemberlakuan social distancing untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 mengakibatkan tidak ada warga yang diterapi atau dipijat dan dampaknya sangat dirasakan oleh sebagian besar tuna netra yang mayoritas sebagai terapis atau pemijat dan kami saangat membutuhkan bantuan dari tim tanggap darurat atau pemeritah dan donatur,” tuturnya.

2

Seorang pemijat tuna netra asal Jatiraga Desa/ Kecamatan Kadipaten, Edi Pepen mengaku permintaan jasa pijatnya menurun drastis. Diakuinya, biasanya dirinya menerima paggilan untuk mijat lebih dari dua orang sehari, tapi kini bisa mendapatkan sehari seorang saja udah bersyukur. Diakuinya masyarakat kebanyakan juga khawatir tertular virus Corona. Ia pun haarus hati- hati khwatir pasienya juga menderita Corona.

“Sebelum dan sesudah memijat, saya harus cuci tangan dengan sabun hingga bersih untuk mencegah tertular virus Corona,” ujarnya.

Sementara itu, Ustad Moch Ridwan menyatakan prihatin dengan kondisi tuna netra yang terkesan luput dari perhatian. Ia berharap para donatur yang ingin berbagi kepada para tuna netra bisa dititipkan melalui Radar Majalengka sebagai media harian yang dipercaya di Kabupaten Majalengka. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait