CILEDUG- Setelah sebelumnya Kepala Dusun Kliwon Desa Bojongnegara, Rahmat membantah terkait adanya penyalahgunaan beras rakyat miskin (raskin) untuk kepentingan kampanye pemilihan kuwu, giliran Calon Kuwu Desa Bojongnegara, Iksanudin menyatakan bantahannya. Iksanudin mengungkapkan, dirinya tidak pernah memberikan raskin gratis. Yang dilakukan hanya mengganti uang warga yang digunakan untuk membeli raskin. \"Nggak benar saya kasih gratis raskin. Yang benar kita cuma mengganti beras raskin yang dibeli warga. Saya kasih bukan cuma sama simpatisan saya saja, tapi sama masyarakat yang membutuhkan,\" ujar dia, kepada Radar, Senin (1/7). Menurut dia, pihaknya memberikan penggantian uang raskin kepada masyarakat, lantaran lawan politiknya memberikan sembako. Pemberian ganti uang raskin tersebut dilakukan atas desakan dari tim suksesnya. Mereka mempertanyakan langkah yang akan diambil dirinya terkait adanya bagi-bagi sembako dari rival calon kuwu. \"Saya kasih penggantian uang beli raskin itu karena lawan pilwu saya itu kasih mi instant, dan lain-lain. Terus pendukung saya menanyakan, langkah saya bagaimana. Ya terus saya kasih penggantian dana raskin,\" tuturnya. Terkait persoalan ini, Camat Ciledug, Carsono mengatakan, pihaknya akan segera melakukan ivestigasi terkait penyelewengan beras raskin ini. Apabila ada calon yang terbukti melakukan pelanggaran, akan ada sanksi yang setimpal. \"Kita akan segera lakukan penelusuran di lapangan. Kalau memang terbukti, harus diberi sanksi. Yang memberi sanksi, kalau perangkat desa yang terlibat maka atasannya yaitu kuwu,\" katanya. Carsono menuturkan, pihaknya sangat prihatin mendengar adanya dugaan penyalahgunaan raskin untuk keperluan pemilihan kuwu. Sebab, raskin adalah program pemerintah untuk rakyat miskin dan tidak dibenarkan untuk dijadikan komoditas politik. \"Saya sangat kecewa. Dan saya tegaskan nggak bisa dibenarkan campuradukkan pilwu dengan raskin. Karena raskin itu program murni dari pemerintah untuk warga miskin. Jadi, jangan dijadikan untuk alat politik pilwu,\" tegasnya. Seperti diketahui, Iksanudin dituding memborong raskin dari Kepala Dusun Kliwon, Rahmat, dan membagikannya secara gratis kepada warga. Beras raskin tersebut diberikan secara gratis, karena beras raskin untuk Blok Kliwon sebanyak 62 karung atau seharga Rp1,6 juta sudah dibayar Iksanudin. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dusun Kliwon, Rahmat terlihat tegang saat ditanya mengenai pembagian raskin gratis. Namun, dirinya menyangkal semua tuduhan tersebut. “Nggak. Semuanya bayar, nggak ada yang gratis,” kilahnya. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Desa Bojong Negara, Diding mengaku, belum mengetahui adanya pembagian raskin gratis. Tapi Sabtu pagi, dirinya menerima permintaan dari salah seorang calon kuwu yang akan membeli raskin. “Saya baru denger tuh ada pembagian raskin gratis. Memang saya tidak pungkiri kemarin (Sabtu, red) ada calon kuwu yang datang ke saya dan minta supaya raskin itu dijual. Tapi saya menolak karena bagaimanapun raskin itukan untuk masyarakat dan tidak digunakan untuk kepentingan pilwu,” tuturnya. (den) GRAFIS RASKIN UNTUK KAMPANYE PILWU VERSI WARGA BLOK KLIWON - Iksanudin memborong raskin dari Kepala Dusun Kliwon, Rahmat. - Beras raskin untuk Blok Kliwon sebanyak 62 karung atau seharga Rp1,6 juta sudah dibayar Iksanudin. - Raskin dibagikan secara gratis kepada warga. - Tak hanya di Blok Kliwon, warga di blok lain juga mendapatkan raskin gratis. - Cara yang ditempuh tim sukses calon kuwu Iksanudin berbeda. Warga membeli raskin di balai desa. - Kemudian tim sukses Iksanudin mendatangi warga untuk mengembalikan uang pembelian raskin tersebut. VERSI CALON KUWU BOJONGNEGARA, IKSANUDIN - Tidak pernah memberikan raskin gratis. - Yang dilakukan hanya mengganti uang warga yang digunakan untuk membeli raskin. - Penggantian uang raskin kepada masyarakat, lantaran lawan politiknya memberikan sembako. - Pemberian ganti uang raskin tersebut dilakukan atas desakan dari tim suksesnya. - Tim sukses mempertanyakan langkah yang akan diambil terkait adanya bagi-bagi sembako dari rival calon kuwu.
Kategori :