Puasa Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Selasa 28-04-2020,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Puasa tahun ini cukup berbeda dari puasa sebelumnya. Pasalnya tahun ini umat muslim harus menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi Covid-19. Menurut MUI puasa selaras dengan makna anjuran syariat Islam bahwa puasa akan melahirkan kesehatan. Berpuasa yang benar yakni dengan mengonsumsi gizi seimbang, menu makanan sehat, dan gaya hidup sehat maka akan melahirkan kesehtan.

Kepala UPT Puskesmas Kejaksan, dr Hj Junny Setyawati MKM menuturkan, puasa Ramadan aman dilakukan di tengah pandemi Corona dan individu yang menjalankannya bisa tetap sehat apabila mematuhi aturan pencegahan Covid-19.

Di antaranya stay at home, perbanyak minum dan tidur cukup. Dengan berpuasa yang benar akan melahirkan imunitas tubuh dan mencegah paparan Covid-19. Virus ini bisa diperangi dengan imunitas baik raga atau pun jiwa. Puasa meningkatkan imunitas tubuh secara lengkap jiwa dan raga.

\"Ketenangan jiwa ini dapat meningkatkan imunitas yang diperoleh dengan memperbanyak ibadah di rumah. Sedangkan kepanikan akan mendatangkan penyakit,\" terangnya.

Menurut Junny, imunitas tubuh 70% hingga 80% dibentuk di saluran cerna. Dalam membentuk imunitas yang baik diperlukan makanan yang mengandung probiotik. Probiotik adalah mikroba yang berguna untuk kesehatan. Sementara prebiotik adalah makanan untuk probiotik. Adapun makanan yang mengandung probiotik yakni tempe, tape, dan yoghurt. \"Untuk prebiotik sendiri yaitu makanan tinggi serat seperti buah dan sayur,\" ungkapnya.

Di tengah pandemi ini menuru Junny tak ada anjuran khusus selain konsumsi gizi seimbang untuk menjalankan puasa. Menurutnya kebutuhan gizi individu yang sehat sama saja dengan sebelum pandemi Covid-19 ini merebak. Perubahan asupan gizi hanya terjadi jika tubuh mendapatkan pemicu dari luar. Pemicunya antata lain luka atau infeksi termasuk infeksi Covid-19.

Jika tubuh sehat dan tidak ada pemicu dari luar maka sama saja dan tidak perlu ada perbedaan. \"Hal yang terpenting adalah menjaga tubuh agar tidak terinfeksi yaitu dengan menerapkan protokol Covid-19, karena jika infeksi maka kebutuhan makanan dan cairan tubuh bertambah,\" jelasnya.

Untuk multivitamin sendiri hanya dianjurkan dikonsumsi bagi yang membutuhkan misalnya pada yang sakit. Untuk ODP (orang dalam pengawasan) boleh berpuasa selama tidak membutuhkan makan obat rutin dan gejalanya ringan. \"Namun untuk PDP (pasien dalam pengawasan) tidak dianjurkan puasa mengingat ada obat yang harus dikonsumsi secara rutin, dan kebutuhan gizi serta cairan meningkat karena sakit,\" terangnya.

Junny menambahkan secara garis besar puasa dalam pandemi Covid-19 tidak berbahaya, justru dengan puasa akan meningkatkan imunitas baik jwa dan raga. Tidak ada anjuran diet khusus, artinya sama dengan kondisi tidak pandemic, gizi seimbang tetap harus diterapkan. Perbanyak minum air putih.

Kemudian juga makan makanan probiotik dan prebiotik untuk meningkatkan imunitas. Tetap olehraga di rumah, ibadah di rumah, patuhi protokol pencegahan Covid-19 dan tinggalkan merokok. \"Berbuka dengan yang manis, perbanyak buah dan sayur sebagai prebiotik,\" tukasnya.

Sementara itu, WHO pun memberikan panduan puas di antaranya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan hidrasi dengan cara konsumsi makanan sehat buka olahan, dan perbanyak minum air putih. Tetap menjalankan aktivitas fisik yaitu olahraga dalam ruangan, menghindari rokok dan tembakau karena kapasitas paru-paru perokok sudah berkurang, kondisi ini mengingkatkan risiko terjangkit Covid-19.

Lalu, perhatikan pembatasan fisik dan kebersihan diri saat beramal yakni tidak menciptakan kerumunan, jaga jarak aman, pakai masker jika terpaksa keluar rumah, mengindari menyentuh wajah, dan senantiasa rutin cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait