Saatnya Konsolidasi, Walikota: Jalankan Dulu, Jangan Macam-macam

Selasa 12-05-2020,15:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON– Keputusan penunjukkan Direktur Teknik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum ditengarai tidak memuaskan semua pihak. Terlebih dalam mekanisme lelang jabatan terdapat dua calon dari internal perusahaan, yang kabarnya menjadi kandidat kuat.

Namun, untuk kepentingan yang lebih besar diharapkan internal perusahaan dapat berkonsilidasi. Mantan Dewan Pengawas Perumda Air Minum Kota Cirebon, DR Sugianto SH MH berharap posisi direksi yang sudah terisi dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sebab, tidak ada lagi yang merangkap jabatan. Dan masing-masing dapat optimal dalam menjalankan kinerjanya.

“Waktu kekosongan direktur teknik, posisinya dirangkat direktur utama sebagai pelaksana tugas. Sekarang formasi direksi sudah lengkap, waktunya bekerja,” ujar Sugianto, kepada Radar Cirebon, Senin (11/5).

Sugianto mengatakan, figur dirtek yang terpilih yakni Suyanto ST MT sudah diprediksi dari awal dengan adanya pendaftar dari eksternal. Dia pun tidak meragukan kapasitasnya, mengingat yang bersangkutan mantan direktur utama PDAM Kabupaten Indramayu dua periode yang juga konsultan air minum dan kerap bekerja sama dengan Bank Dunia.

Dengan demikian, ada ekspektasi tinggi yang dialamatkan kepada Suyanto. Pengalaman yang dimiliki, diharapkan dapat membawa perubahan di tubuh Perumda Air Minum. Dan tidak berlebihan bila targetnya adalah meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat Kota Cirebon serta memenuhi kecukupan air bersih. “Ke depan kita berharap tidak ada lagi air ledeng yang tidak ngocor,” tegasnya.

Resmi menjabat Dirtek Perumda Air Minum, Suyanto ST MT mengaku siap mengemban tugas yang diamanatkan kepada dirinya. “Ini amanah walikota agar saya membantu tugas-tugas Direktur Utama Pak Sopyan Satari,” kata Suyanto.

Dirinya mendapatkan tugas sebagai direktur teknik, sesuai posisi tentunya ingin mewujudkan pelayanan prima di Kota Cirebon, sehingga menjadi perusahaan yang berkualitas dan kuantitas bagus. “Targetnya pelayanan air ke pelanggan bisa secara kontinu selama 24 jam. Program terdekatnya adalah bagaimana mengatasi kebocoran air yang ada sekarang di atas 38 persen,” tandasnya.

2

Menurut dia, kebocoran yang tinggi adalah sebuah pemborosan. Mengingat air yang diproduksi Perumda Air Minum memiliki nilai ekonomis. “Dalam waktu dua tahun target kami menurunkan kebocoran hingga 6 persen,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Suyanto menyebut, selama ini lebih banyak kebocoran administratif, karenanya atas seizin dirut akan mengevaluasi mana saja pelayanan yang kurang bagus dan mengecek jaringan perpipaan.

Dia juga akan mengusahakan dana non APBD bagi pengembangan Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, dan menawarkan kerjasama saling menguntungkan. Termasuk perusahaan besar tertarik juga. “Walaupun Perumda Air Minum mengemban misi sosial tapi harus dikelola profesional,” tandasnya.

Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menjelaskan, pelantikan ini bentuk upaya pemkot melengkapi kekosongan dirtek. Karenanya Walikota menegaskan dirtek harus punya wawasan teknik yang memadai. “Keluhan masyarakat khususnya keluhan pelayanan air minum, ini tugas dirtek,” tandasnya.

Walikota menilai Suyanto punya pengetahuan bagus dan tahu kelemahan apa yang ada di perusahaan. “Beliau punya konsep mengatasi kelemahan, dan  ini yang berujung pelayanan prima Kota Cirebon,” tegasnya.

Disinggung kontroversi dibalik pelantikan Suyanto, Azis menilai hal itu wajar saja. Setiap orang  punya pendapat sendiri-sendiri. Dengan mendapatkan perhatian, tentu saja Perumda Air Minum harus hati-hati dalam kinerjanya. “Khususnya dirtek baru jadi jangan macam-macam. Saya tidak punya beban apa apa. Kalau tidak sesuai melalui dewan pengawas bisa menarik kembali. Kita jalankan dulu,” pungkasnya. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait