Wisata Mangrove Ambulu Tutup, Pengelola Rugi Puluhan Juta

Selasa 19-05-2020,17:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Kawasan wisata mangrove Desa Ambulu, Kecamatan Losari sudah ditutup hampir dua bulan imbas covid-19. Dampaknya, pengelola mangrove pun mengalami kerugian hingga puluhan juta. Bukan hanya itu, belasan warga pun kehilangan mata pencaharian.

Kuwu Desa Ambulu, Sunaji mengatakan, sejak awal Maret 2020, wisata mangrove Ambulu ditutup. Pasalnya, sesuai aturan, tidak boleh mengumpulkan orang banyak di tengah mewabahnya covid-19.

Imbas penutupan wisata mangrove tersebut mengakibatkan pengelola yang merupakan Bumdes Ambulu, mengalami kerugian hingga puluhan juta. Hitungannya, satu hari normal Rp1 juta pemasukan. Belum kalau hari libur nasional itu bisa mencapai Rp3 juta perhari. Jika dihitung, lokasi wisata itu sudah tutup dua bulan lebih, maka ditaksir ada sekitar Rp40-60 jutaan kerugiannya.

Begitupun warga yang bekerja di tempat wisata mangrove, menurut Sunaji, kehilangan pekerjaannya. “Pekerja di situ ada 16 orang, semuanya warga Ambulu. Mangrove tutup, jadi otomatis mereka kehilangan pekerjaannya juga,” tuturnya, kemarin.

Menurut Sunaji, warga yang bekerja di lokasi wisata mangrove mempunyai penghasilan yang cukup. Honornya ada yang bulanan, ada juga yang harian. Kalau yang harian itu, mereka dibayar sekitar Rp50 ribuan sehari.

Sunaji mengungkapkan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi ini. Karena berakibat bertambahnya jumlah pengangguran.

“Lalu mau bagaimana lagi? Ini musibah global, sehingga kita hanya bisa mengikuti anjuran dari pemerintah,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait