CIREBON - Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat tahun 2018 meninggalkan kenangan manis bagi Kota Cirebon. Ya, dalam momen itu lah pertama kalinya tim basket putra Kota Udang merebut medali emas setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang Kota Bandung.
Dalam laga final yang digelar di GOR Pajajaran, tim basket putra Kota Cirebon kembali menghadapi rival terkuat mereka, yaitu Kota Bandung. Tapi berbeda dengan partai final Popda sebelumnya, kali ini tim besutan Rahmat Nugraha berhasil memenangkan duel sengit tersebut.
Namun, pada partai final sektor putri Kota Bandung masih lebih unggul. Tim basket putri Kota Udang membawa pulang medali perak. Tahun ini hasil sempurna mestinya bisa dicapai dari cabang bola basket. Mengawinkan medali emas dari sektor putra dan putri menjadi incaran utama Kota Cirebon.
Sayang, meski peluang sudah terbuka lebar, target urung diwujudkan. Sebab Popda yang dijadwalkan pelaksanaannya pada Juni mendatang diundur hingga tahun depan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat merealokasi anggaran Popda untuk percepatan penanganan wabah covid-19.
\"Tahun ini kita punya materi pemain yang lengkap baik di sektor putra maupun putri. Sebelum ada wabah virus corona (covid-19) kita sudah lakukan banyak persiapan,\" kata pelatih basket pelajar Kota Cirebon, Rahmat Nugraha.
Rahmat mengungkapkan, kemungkinan menggandakan perolehan medali emas sangatlah besar. Pengalaman para pemain di sejumlah event nasional bisa diandalkan di pesta olahraga pelajar tingkat provinsi tersebut.
Selama pandemi covid-19, pemusatan latihan dihentikan sementara. Namun itu tidak mengurangi optimisme Klub Olahraga Pelajar (KOP) Bola Basket Kota Cirebon. \"Modal besar kita adalah sejumlah pemain yang berpengalaman di Tim Nasional (Timnas) kelompok umur, mulai 15 hingga 17 tahun,\" ungkap Rahmat.
\"Wabah covid-19 mengharuskan kita lebih bersabar. Pemusatan sementara ini dihentikan, tapi anak-anak ditekankan untuk latihan secara mandiri. Kita optimistis menyongsong Popda berikutnya,\" pungkasnya. (ttr)