CIREBON - Meski aktivitas pasar sudah kembali normal di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Cirebon, namun para pedagang Pasar Pasalaran masih menempati pasar darurat. Hal ini lantaran revitalisasi pasar yang sebelumnya sudah dilakukan kurang lebih empat tahun, belum juga rampung. Pedagang pun mengeluh karena kini kondisi pasar darurat semakin tidak layak.
Salah seorang pedagang, Agus menuturkan, saat ini bangunan pasar darurat yang dibangun pedagang sudah tak layak. Beberapa bangunan pun rubuh pasca terkena angin kencang beberapa waktu lalu. Tak sedikit juga bangunan yang kini sengnya sudah terlepas.
\"Pagar utara sempat rubuh. Kami khawatir dengan kondisi ini. Apalagi sekarang sudah mulai musim hujan. Terus terang kami sudah tidak tahan di sini,\" jelasnya.
Pihaknya berharap, pembangunan bisa dirampungkan secepatnya. Apalagi, mengingat kini sudah menginjak tahun ke-4 pihaknya berjualan di pasar darurat.
\"Kondisi pasar pun kini sepi sejak dipindah ke darurat. Kami harap sesuai janji di 2020 bisa segera menempati bangunan baru,\" ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Pasalaran, Uus Ruhyat menuturkan, sejak akhir tahun 2019, pengerjaan pembangunan pun tak terlihat. Pembangunan dihentikan. Jika memang pembangunan sementara dihentikan, pihaknya beharap usai Hari Raya ini pembangunan bisa berjalan kembali. Dan pihaknya berharap pandemi covid-19 tidak dijadikan dalih ditundanya revitalisasi ini.
\"Pembangunan ini sudah berjalan 4 tahun. Tak ada alasan. Sesuai janji di tahun 2020 ini, kami harusnya bisa masuk di bangunan baru. Kami harap pemerintah bisa lebih memerhatikan ini,\" tukasnya. (apr)