CIREBON – Kabar baik. Pasien terkonfirmasi positif asal Kota Cirebon menyisakan satu orang dalam perawatan. Bila tidak ada tambahan pasien corona virus disease (covid-19), Kota Cirebon dapat menjadi zona hijau.
Percepatan penanganan dan diagnosas pasien covid-19 tidak terlepas dari telah beroperasinya dua unit alat polymerase chain reaction (PCR) di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) dan RS Pelabuhan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19, grafik frekuensi covid-19 cenderung landai dan turun.
Jika pasien terkonfirmasi positif menyisakan 1 orang, orang dalam pemantauan (ODP) menyisakan 3, pasien dalam pengawasan 2, dan orang tanpa gejala 13, per Senin (1/6). Seluruhnya, masih membutuhkan pemantauan.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon, dr Sri Laelan Erwani menyebut, Kota Cirebon telah dapat melakukan pemeriksaan PCR mandiri, zero pasien covid-19 seharusnya bisa terlaksana dalam waktu dekat.
Asalkan, masyarakat tidak lalai terhadap protokol kesehatan. Apalagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai memproklamirkan Adaptasi Kebiasan Baru (AKB). Laelan berharap semua aman terkendali. Ia memahai, AKB bagaimanapun harus tetap dilakukan demi kestabilan ekonomi secara keseluruhan.
Mengenai 1 orang pasien asal Kota Cirebon ini, Laelan mengatakan, ia telah berusia lanjut. Masih menunggu 2 kali hasil swab yang dilakukan dan diperiksa menggunakan PCR di RSDGJ. Sementara pasien yang terakhir kali dinyakatan sembuh, beliau masih berusia antara 30 tahun dan kemungkinan tertular di Jakarta. (ade)